Sebelum Kopda Eta Kharisma Gugur, Ibu Mimpi Putranya Pulang dengan Tubuh Basah Kuyup : Sudah Firasat
Sejak kapal selam itu dikabarkan hilang kontak, Rabu (21/4/2021), di rumah kediamannya di Desa Jrebeng Kulon, Kecamatan Kedupok Kota Probolinggo, satu
TRIBUNSUMSEL.COM - Duka mendalam dirasakan oleh keluarga Kopda Eta Kharisma Dwi Bintarani Rusli setelah dirinya gugur bersama awak KRI Nanggala-402 lainnya.
Meski merasakan duka, orang tua Kharisma mencoba ikhlas atas apa yang terjadi.
Terutama sang ayah, Bachtiar yang nampak tegar dan menguatkan anggota keluarga lainnya, terutama istrinya, Eka Umbriah Hasanah.
Sebelum insiden itu terjadi, sang ibu sempat bermimpi anaknya itu pulang dalam kondisi basah kuyup.
Sejak kapal selam itu dikabarkan hilang kontak, Rabu (21/4/2021), di rumah kediamannya di Desa Jrebeng Kulon, Kecamatan Kedupok Kota Probolinggo, satu persatu tetangga dan kerabat silih berganti berdatangan.
Mereka menemui istri Kharisma, Eka Umbriah Hasanah agar tetap tabah menerima ujian ini serta membantu mengirim doa-doa.
Dari semua keluarga yang datang, terlihat Bachtiar, ayah Kharisma adalah orang yang paling tegar.
Ia kerap menenangkan keluarganya jika ada yang menangisi Kharisma.
"Saya rasa ini memang sudah takdir Tuhan dan risiko kerja di kapal selam," katanya saat ditemui, Selasa (27/4/2021).

Kendati demikian, Bachtiar mengaku masih menaruh harapan lebih agar anaknya pulang dalam keadaan selamat dan bisa kembali bersama keluarga.
Mengingat Kharisma, bagi Bachtiar tak melulu hanya soal susah hati.
Memorinya kemudian kembali ke puluhan tahun silam saat anak pertamanya masih anak-anak.
Puluhan tahun silam, Bachtiar juga pernah bertugas di kapal selam.
Di kesatuan TNI-AL dia punya pangkat Letda (Letnan dua).
Meskipun dulu dirinya pernah bergabung di militer tapi semasa kecil Kharisma tak pernah mengutarakan niatnya menjadi mengikuti jejaknya.