Penyakit Orang Berpuasa

Hindari Tidur Setelah Makan Sahur, Berbahaya dan 4 Penyakit Ini Mengintai Anda

-KETIKA umat Islam menajalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, ada sejumlah penyakit yang patut diwaspadai dan bakal menyerang.

Editor: Hanafijal
Emily Frost)
Ilustrasi asam lambung. 

TRIBUNSUMSEL.COM--KETIKA umat Islam menajalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, ada sejumlah penyakit yang patut diwaspadai dan bakal menyerang. Itu bisa terjadi karena ada banyak kebiasaan berbeda dari hari-hari biasanya yang harus dilakukan pada saat menjalankan ibadah puasa.

Salah satu penyebab adalah buruknya mengatur pola makan dan kurangnya waktu istirahat juga bisa menambah kemungkinan seseorang menjadi lebih rentan terserang penyakit tertentu saat berpuasa. Penyakit yang sering dialami selama puasa bisa menyerang kapan saja.

Penyakit-penyakit tersebut memiliki berbagai macam penyebab dan tentunya dapat mengganggu aktivitas umat Islam yang tengah berpuasa.

Baca juga: Herman Deru Persilakan Warga Sumsel Mudik, Tapi Tetap Taati Aturan Protokol Kesehatan

1. Asam lambung naik
Seperti dijelaskan oleh Dokter RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Dien Kalbu Ady, asam lambung naik hingga menyebabkan rasa tidak nyaman di perut bisa jadi sering dialami oleh banyak orang ketika berpuasa. Hal itu biasanya terjadi karena perut dalam kondisi kosong hingga menyebabkan asam lambung naik.
Maka dari itu, penting bagi siapa saja untuk tidak menyepelekan atau meninggalkan makan sahur guna meminimalisasi penyakit tersebut.

Selain itu, asam lambung juga bisa naik karena kebiasaan tidur setelah santap sahur, apalagi setelah makan dalam porsi banyak. Langsung tidur atau berbaring setelah makan bisa jadi menyebabkan tekanan di dalam lambung meningkat, sehingga makanan dan cairan lambung naik kembali ke tenggorokan.

Apabila aktivitas ini terus dilakukan, bukan tidak mungkin akan memicu terjadinya penyakit Gastroesophageal Reflux Disease (Gerd).

Tak hanya itu, makan langsung banyak saat buka puasa juga bisa memicu terjadinya asam lambung naik. Sebagai saran, siapa saja lebih baik makan sedikit demi sedikit saat berbuka.

Baca juga: Saya Dalam Keadaan Sehat Walafiat, Ustaz Zacky Mirza Buka Suara Soal Kabar Meninggal Pasca-Pingsan

2. Diare
Diare kerap terjadi karena pola makan yang salah, terutama sering mengonsumsi makanan pedas saat memasuki waktu berbuka puasa.

Dokter Dien menyampaikan, kebiasaan makan pedas saat perut dalam kondisi kosong berisiko menimbulkan rasa mulas dan sakit perut. Cabai diketahui mengandung bahan aktif yang disebut capsaicin. Senyawa ini dapat mengiritiasi dinding lambung, terlebih saat perut masih kosong. Pada lambung yang sensitif, paparan capsaicin dalam jumlah sedikit saja sudah bisa memicu rasa sakit di perut.

Makan pedas saat buka puasa juga bisa membuat diare karena capsaicin dapat membuat usus besar tidak dapat menyerap air secara maksimal. Hal itu pun akhirnya membuat feses menjadi cair dan terjadilah diare.

Baca juga: Minum Es Teh Manis Saat Berbuka Puasa, Ternyata Buruk Bagi kesehatan

3. Batuk hingga demam
Batuk dan demam saat bulan puasa rentang dialami masyarakat karena kebiasaan minum air dingin atau es saat memasuki waktu buka puasa.

Dokter Dien menjelaskan, salah satu efek dari minum air dingin yakni memproduksi lendir berlebihan pada tubuh. Padahal, kelebihan lendir tersebut mampu menurunkan fungsi sistem pertahanan tubuh sehingga mudah terserang suatu penyakit.

“Kalau minum es, efeknya terutama lokal di daerah tenggorokan. Virus atau bakteri ini kemudian bisa juga membuat radang atau ISPA dan salah satu gejalanya adalah demam,” terang dr. Dien seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Jangan Remehkan Rambut Jagung, Ternyata Banyak Manfaatnya untuk Kesehatan

4. Sakit kepala
Pusing umum terjadi ketika seseorang yang berpuasa mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Seperti diketahui, tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.

Saat kadar air ini menurun, otak mulai menghasilkan histamin. Reaksi alami ini bertujuan untuk melindungi otak agar tidak kehabisan pasokan air. Namun, konsekuensinya, pengeluaran histamin ini dapat menyebabkan kelelahan dan rasa sakit, termasuk pusing.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved