Bengisnya Militer Myanmar, Bunuh Pasangan Suami Istri yang Hendak Jual Susu
Pasangan suami istri (pasutri) ditembak mati oleh pasukan keamanan Myanmar di kota Tamu pada Selasa (13/4/2021) pagi waktu setempat.
TRIBUNSUMSEL.COM - Keadaan di myanmar benar-benar mencekam.
Selain banyak pendemo ditembak mati, warga sipil juga ikut ditembak mati.
Pasangan suami istri (pasutri) ditembak mati oleh pasukan keamanan Myanmar di kota Tamu pada Selasa (13/4/2021) pagi waktu setempat.
Sang suami bernama Kishan Goutam sedangkan sang istri bernama Harimaya Goutam sebagaimana dilansir Myanmar Now, Rabu (14/4/2021).
Jenazah pasutri itu kemudian ditemukan di selokan pinggir jalan, kata penduduk kepada Myanmar Now.
Kishan dan Harimaya mulanya sedang mengendarai sepeda motor mereka.
Ketika melewati Jembatan Pahe, tiba-tiba mereka ditembak pasukan keamanan.
Pasutri tersebut berasal dari komunitas Gurkha Myanmar dan memelihara sapi perah sebagai mata pencaharian mereka.
Pada saat mereka ditembak mati, mereka membawa wadah berisi susu yang diyakini akan mereka jual.
"Pasangan itu membawa susu dan menaiki sepeda motor. (Jenazah) mereka mereka dibuang ke selokan," kata seorang penduduk kepada Myanmar Now tanpa menyebut nama.
Jenazah keduanya diambil oleh sukarelawan lokal dan dikirim ke kamar mayat rumah sakit.
Pasutri itu meninggalkan satu putri dan dua putra.
Khawatir pasukan keamanan akan membawa jenazah Kishan dan Harimaya, anggota keluarga Goutam mengambil jenazah keduanya dari rumah sakit dan mengadakan pemakaman sesuai dengan tradisi Nepal Gurkha.
Kishan diyakini berusia 40-an tahun sedangkan Harimaya berusia 30-an tahun.
Selasa sore waktu setempat, seorang wanita dan tiga pria di Tamu juga ditangkap oleh angkatan bersenjata Myanmar.