Berita Muaraenim
Warga Muaraenim Keluhkan Harga Gas Melon Tembus Rp 35 ribu, Ini Kata Disperindag
Sebagian warga Muaraenim mengeluhkan tingginya harga gas elpiji 3 kg (gas melon) yang tembus kisaran Rp 30 ribu pertabung.
Penulis: Ika Anggraeni | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com,Ika Anggraeni
TRIBUNSUMSEL.COM,MUARAENIM- Sebagian warga Muaraenim mengeluhkan tingginya harga gas elpiji 3 kg (gas melon) yang tembus kisaran Rp 30 ribu pertabung.
Seperti yang dikatakan Deri (32) salah satu warga Muaraenim yang ditemui Tribunsumsel.com,Rabu,(14/4/2021) mengatakan bahwa tingginya harga gas melon tersebut sudah terjadi sekitar sepekan belakangan ini.
" Tadi saya beli harganya dieceran tembus 30 ribu, dan itupun sulit didapatkan,"katanya.
Ia berharap kepada pemerintah untuk menindak lanjuti kelangkaan dan tingginya harga gas melon tersebut.
Baca juga: Sebanyak 15 ribu Orang di Muaraenim Sudah Divaksin Sinovac
" Kalau seperti ini, tentu saja, sebagai masyarakat kami merasa sangat berat,gas yang diharganya hettnya hanya Rp 14 ribu jadi Rp 30 ribu, masih mending kalau mahal tapi barang nya ada, ini barangnyapun sulit didapat,"katanya.
Ditempat terpisah, Kabid ESDM Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Muaraenim,Edy Herson mengatakan bahwa pihaknya akan menindak lanjuti akan adanya keluhan masyarakat terkait kelangkaan dan tingginya harga gas melon saat ini.
" Kita memang ada penurunan kuota penerimaan gas melon dari Pertamina dibanding tahun 2019 yang lalu,"katanya.
Dimana lanjutnya tahun 2020 yang lalu Kabupaten Muaraenim mendapat kuota sebanyak 14.626 buah gas melon dari usulan kita sebanyak 20.161 buah.
Baca juga: Kontraktor di Muaraenim Mengeluh, Hingga April Proyek Tidak Kunjung Dilelang
" Dan untuk tahun 2021 ini, kuota Muaraenim malah dikurangi oleh pertamina dimana kita hanya mendapat 13.698 buah gas melon, jadi berkurang sekitar 928 buah,mungkin karena faktor adanya pembangunan jargas di Muaraenim,"jelasnya
Berkurangnya kuota penerimaan gas melon dari Pertamina tersebut tentu sangat disayangkan oleh Pemkab Muaraenim.
" Karena ada daerah tertentu di Muaraenim yang kuota penggunaan gas elpijinya malah bertambah, selain itu tidak semua daerah di Kabupaten Muaraenim yang mendapat pembangunan jargas,"katanya.