Penggerebekan Kampung Narkoba
Apresiasi Polisi, Ini Tanggapan Gubernur Sumsel Tentang Penggerebekan Kampung Narkoba di Palembang
Penggerebekan kampung narkoba di Tangga Buntung, Kota Palembang, viral di media sosial, Minggu (11/4/2021). Tindakan tegas polisi mendapat dukungan
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Penggerebekan kampung narkoba di Tangga Buntung, Kota Palembang, viral di media sosial, Minggu (11/4/2021). Tindakan tegas polisi mendapat dukungan dari warganet.
Gubernur Sumsel Herman Deru juga memberikan apresiasi kepada polisi.
"Saya apresiasi yang sudah dilakukan pihak Kepolisian, tak pandang bulu," kata Deru saat diwawancarai usai meninjau pasar jelang Ramadan di Pasar KM 5, Senin (12/4/2021).
Lebih lanjut ia mengatakan, mungkin saja mau merusak citra yang ada, dengan membuat kepercayaan menurun.
"Tapi saya yakin Polisi sudah menindaknya," katanya singkat.
Diberitakan sebelumnya, tim gabungan personel Polda Sumsel, Polrestabes Palembang, Polairud, dan Satbrimob menggerebek kampung di kawasan Tangga Buntung, Palembang, yang diduga sebagai kawasan penyalahgunaan narkoba, Minggu (11/4/2021).
Penangkapan terhambat asap petasan.
Sebanyak 65 orang terdiri dari 59 orang laki laki dan 6 orang perempuan diamankan, termasuk target penangkapan Juni dan Hijriah, istri bandar besar Ateng.
Sementara Ateng berhasil lolos. Dari atas plafon rumah Ateng ditemukan narkoba jenis sabu-sabu seberat 1,5 kg.
Turut disita 73 korek api, 109 buah pirek, 8 buah Sajam, 42 petasan, 41 bong, 1 botol cuka para, 5 timbangan digital, 2 HT, 33 Handphone, 1 unit decorder CCTV, dan 2 unit mobil CRV.
Penggerebekan berlangsung selama tiga jam meliputi Lr Manggis, Lr Gayam, dan Lr Cek Latah di Jl Pangeran Sido Ing Lautan. Tiga lorong itu terhubung jalan setapak kecil.
Polisi menutup jalan di depan Pasar Tangga Buntung menggunakan mobil.
Informasi dari pedagang di Pasar Tangga Buntung yang menyaksikan penggerebekan itu, sempat meledak petasan satu kali dibunyikan oleh kaki tangan bandar sebagai tanda kalau ada polisi masuk.
"Orang itu segera diamankan sehingga tak dapat memberi kode lebih lanjut," katanya.
Belakangan diketahui petasan yang dihidupkan warga pasca pengerebekan yang dilakukan polisi di kawasan Tangga Buntung, Minggu (11/4/2021), ternyata dilakukan orang suruhan yang dibayar Rp 200 ribu per hari per orang.