Ramadhan 2021

Mengetahui Hukum, Rukun dan Syarat Diterimanya Puasa Ramadhan, Ini Penjelasannya

Umat muslim yang hendak menjalankan puasa harus mengetahui rukun puasa yaitu niat dan menghindari dari perbuatan buruk dan tercela

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Winando Davinchi
Masjid Agung Solihin melangsungkan kegiatan kajian dalam rangka menyambut bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriah, Minggu (11/4/2021) siang. 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG-Puasa di bulan Ramadhan segera tiba. Ketahui ini hukum, rukun, dan syarat diterimanya puasa di bulan Ramadhan.

Ustadz Muhammad Roofi' Lc dalam tausiahnya di Masjid Agung Solihin Kayuagung, Minggu (11/4/2021) siang, menjelaskan hukum seputar puasa di bulan Suci Ramadan yang terkandung dari kitab Al Mulakhosh Al Fiqhiy karangan Syeikh Dr Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah.

Menurutnya, umat muslim yang hendak menjalankan puasa harus mengetahui rukun puasa yaitu niat dan menghindari dari perbuatan buruk dan tercela.

"Niat dalam artian kita harus menanamkan dalam diri bahwa puasa yang kita jalankan semata-mata hanya untuk Allah SWT dan juga kita harus meninggalkan perbuatan dan perkataan keji seperti perkataan bohong, menggunjing orang lain, perbuatan jelek dan tidak terpuji lainnya," jelasnya dihadapan jemaah yang hadir.

Syarat diterimanya ibadah puasa ada dua yakni pertama harus dalam keadaan ikhlas, dan mengikuti contoh tauladan yang tidak lain adalah Nabi Besar Muhammad SAW.

Baca juga: 50+ Contoh Ucapan Puisi dan Pantun Selamat Datang Ramadhan untuk Kerabat Sanak Keluarga

Sementara, sunnah berpuasa yaitu menyantap sahur walaupun hanya satu teguk minum.

Mengutip perkataan Rasulullah SAW "Sesungguhnya umat ku selalu dalam kebaikan saat menyantap buka dan mendahulukan sahur".

"Sebaik-baik sahurnya orang mukmin dengan memakan sebiji kurma yang sudah matang. Hal tersebut seperti yang dilakukan nabi Muhammad SAW," katanya.

Ustadz Muhammad Roofi' juga menyebutkan beberapa syarat wajib puasa yaitu beragama Islam, berakal, baligh (satu fase pertumbuhan anak dalam Islam yang dikenal juga dengan masa pubertas), menetap (bukan sedang dalam perjalan), suci dalam haid dan nifas sepanjang hari, dilaksanakan sesuai waktunya.

Menurutnya, berpuasa juga dibagi ke dalam tiga kelompok.

"Pertama kelompok orang yang diwajibkan puasa yaitu bagi yang sehat dan telah memenuhi kewajiban, kedua orang yang diperbolehkan puasa Qadha (Menggantikan puasa diluar bulan suci) yaitu bagi orang yang haid atau nifas dan juga orang yang dalam keadaan sakit,"

"Ketiga bagi kelompok yang diperintahkan untuk memilih baik puasa Ramadhan dan diluar Ramadan bagi orang yang safir (Dalam perjalanan jauh). Kemudian untuk orang yang sedang sakit mengalami kesulitan namun dia menyakini tidak akan mempengaruhi penyakitnya," terang dia.

Baca juga: Jadwal Lengkap Waktu Imsak dan Berbuka Puasa Ramadhan Kayuagung Kabupaten OKI

Kemudian dalam kitab ini dikatakan bagi orang-orang yang berpuasa akan diberikan pintu surga yang disebut Ar Rayyan. Hamba yang rajin berpuasa di dunia.

"Dalam hadis riwayat Sahl bin Sa'ad disebutkan Nabi SAW bersabda bahwa surga memiliki delapan pintu. Di antara pintu-pintu tersebut ada yang dinamakan pintu Ar Rayyan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa," ucapnya (HR. Bukhari).

Keterangan dari Rasulullah SAW itu menegaskan benarnya janji Allah SWT.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved