Update Harga Karet

Sepekan Turun, Kini Harga Karet Naik Tipis

Setelah sepekan harga karet di Sumatera Selatan (Sumsel) untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen hingga 40 persen turun, kini mulai naik tipis.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
tribunsumsel.com/khoiril
Setelah sepekan harga karet di Sumsel, Selasa (6/4/2021) untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen hingga 40 persen turun, kini mulai naik tipis. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Setelah sepekan harga karet di Sumatera Selatan (Sumsel) untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen hingga 40 persen turun, kini mulai naik tipis.

"Indikasi harga karet hari ini turun Rp 188 per kg dibandingkan indikasi karet hari Senin 1 April untuk KKK 100 persen," kata Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Rudi Arpian MSi, Selasa (6/4/2021).

Berdasarkan data Singapore Commodity yang diolah Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel bersama Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, harga karet KKK 100 persen pada 5 April 2021 Rp 20.200 per kg.

Sedangkan harga karet hari ini, Selasa (6/4/2021) untuk KKK 100 persennya di harga Rp 20.388 per kg, artinya ada kenaikan Rp 188 per kg dibandingkan harga hari Senin.

Lalu untuk KKK 70 persen diharga 14.272 per kg, KKK 60 persen diharga Rp 12.233 per kg, KKK 50 persen diharga Rp 10.194 per kg, dan KKK 40 persen diharga Rp 8.155 per kg.

Menurut Rudi, hampir lima minggu di bulan Maret harga karet bertahan di angka Rp 21 ribu hingga Rp 22 Ribu per kg untuk KKK 100 persen.

Memasuki Minggu pertama Bulan April harga turun diangka Rp 20 ribuan per Kg untuk KKK 100 persen.

Memang ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan harga ini antara lain, faktor naik dan turunnya harga minyak mentah sebagai kompetitor karet alam sudah jelas sangat mempengaruhi.

Faktor yang lain adalah adanya Libur panjang di beberapa negara termasuk libur Good Friday di Singapura sehingga karet tidak diperdagangkan di bursa Sicom

"Ya begitu karakter future market. Pada bulan April ini prediksi kenaikan harga karet tetap kuat di-support oleh prospek pasar karet yang sedang positif oleh keterbatasan pasokan global dari negara produsen besar karet dunia," katanya.

Rudi menambahkan, saat ini petani di Sumsel makin tertarik untuk bergabung atau membentuk UPPB baru karena dinilai lebih menguntungkan, sehingga total UPPB yang sudah terbentuk ada 279 UPPB yang tersebar di 14 Kabupaten/Kota.

"Untuk target di tahun 2022 kita naikkan dari 50 UPPB baru menjadi 75 UPPB, walaupun dengan anggaran yang semakin kecil dibandingkan dengan ketersediaan anggaran di Tahun 2021," katanya.

Baca juga: Selama Ramadan, PDAM Tirta Musi Palembang Pastikan Distribusi Air Lancar

Rudi pun memberikan tips agar kadar karet kering ditingkat petani lebih maksimal caranya yaitu pakai bahan pembeku yang dianjurkan dan harus seragam. Bisa pakai Specta, Asap Cair atau Deorub.

Lalu umur bahan olah karet rakyat (Bokar) harus sama, misal kalau umur seminggu dijual seragam umur seminggu. Jangan dicampur dengan Bokar yang ber umur 2 atau 3 hari.

Kemudian, tidak boleh direndam dan dicampur dengan bahan bukan karet, makin cepat ditumpahkan dari bak pembeku makin tinggi KKK nya.

"Karet KKK 100 persen ditingkat petani tidak ada dan tidak bisa, hanya olahan pabrik yang bisa sampai KKK 100 persen. Sedangkan karet bulanan di tingkat petani berkisar di KKK 65-70 persen," katanya.

Ikuti Kami di Google Klik

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved