Perempuan Muda di Indralaya Ini Terlibat Jaringan Narkoba, Jadi Kurir Pil Eksatasi

Berbagai macam modus dilakukan pengedar narkoba agar menghindari kecurigaan polisi.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Prawira Maulana
ISTIMEWA
Sumi (kiri) dan Lia Agustin (kanan), beserta barang bukti 19 butir pil ekstasi diamankan di Mapolres Ogan Ilir. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Berbagai macam modus dilakukan pengedar narkoba agar menghindari kecurigaan polisi.

Seperti yang dilakukan dua orang perempuan di Indralaya ini.

Sumi (36 tahun) dan Lia Agustin (19 tahun), dua orang perempuan kurir ekstasi yang biasa beredar di wilayah Indralaya dan sekitarnya.

Kedua orang perempuan ini mengedarkan pil ekstasi dengan cara mengemasnya di dalam bungkus permen.

Namun akhirnya, modus mereka ketahuan juga oleh petugas Unit 2 Satreskoba Polres Ogan Ilir.

"Dua orang kurir narkoba jenis pil ekstasi berhasil kami amankan," kata Kapolres Ogan Ilir, AKBP Yusantiyo Sandhy didampingi Kasat Resnarkoba, AKP Zon Prama, Sabtu (3/4/2021).

Yusantiyo menerangkan, penangkapan terhadap dua orang ini berawal dari laporan masyarakat.

Polisi yang melakukan penyelidikan menemukan fakta di lapangan, peredaran pil ekstasi ini dengan cara mengemasnya dalam bungkus permen.

"Anggota kami melakukan penyelidikan dan ternyata pengedar pil ekstasi dalam bungkus permen ini adalah dua orang perempuan ini," terang Yusantiyo.

Polisi pun lalu menciduk kedua tersangka di wilayah Desa Tebing Gerinting, Kecamatan Indralaya Selatan pada Jumat (2/4/2021) lalu.

Saat menggeledah kedua tersangka, polisi menemukan pil ekstasi dalam bungkus permen tersebut di dalam tas selempang milky tersangka.

"Barang buktinya ada 19 butir pil ekstasi total berat 8,29 gram," ungkap Yusantiyo.

Barang bukti lainnya berupa satu unit sepeda motor dan dua unit handphone, diduga untuk menunjang kegiatan peredaran ekstasi, juga diamankan polisi.

Yusantiyo kembali menjelaskan, berdasarkan pengakuan kedua tersangka, mereka merupakan pengedar.

"Jadi dua orang ini bertugas mengedarkan pil ekstasi tersebut. Siapa bandarnya? Ini yang sedang kita dalami," terang Yusantiyo.

Sementara kedua tersangka tak bersedia memberikan keterangan saat ditanya wartawan.

"Tidak tahu saya, Om," kata tersangka Sumi saat akan kembali dimasukkan ke dalam tahanan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved