Partai Demokrat Kubu AHY Tolak Minta Maaf Usai Dianggap Menuduh Presiden Jokowi Atas Kasus Moeldoko

Partai Demokrat Kubu AHY Tolak Minta Maaf Usai Dianggap Menuduh Presiden Jokowi Atas Kasus Moeldoko

Editor: Slamet Teguh
Instagram/Kompas.com
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengkritik keras tindakan Moeldoko yang ingin mengambilalih kepemimpinan Partai Demokrat. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Meski pemerintah secara tegas telah menolak hasil KLB Partai Demokrat kubu Moeldoko.

Nyatanya, kasus ini juga belum selesai.

Timbul sejumlah polemik baru akibat kasus ini.

Terkait hal itu muncul desakan dari beberapa pihak agar Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Direktur Eksekutif Academic Training Legal System (ATLAS), Miartiko Gea, mengatakan objektivitas pemerintah Joko Widodo dalam kisruh internal Partai Demokrat jelas tergambar dari penolakan pemerintah untuk mensahkan Kongres Luar Biasa (KLB) kubu Moeldoko.

“Jejak digitalnya masih jelas, gampang dilacak. AHY, baik sendiri-sendiri atau melalui BW pernah menuding pemerintah, menyatakan ikut campur tangan, memecah belah partai politik, dan sebagainya dan sebagainya. Buktinya, ngapain harus campur tangan dan memecah belah kalau ujung-ujungnya menolak mengesahkan? Itu artinya jelas, pemerintah tidak pernah mencampuri urusan internal partai,” kata Miartiko dalam keterangannya, Kamis (1/4/2021).

Menurut Miartiko sudah sepantasnya bila keduanya meminta maaf kepada pemerintah. Apalagi, baginya, di zaman sekarang hal itu gampang sekali dilakukan, antara lain, dengan cara sederhana seperti melansir pernyataan pers melalui konferensi pers virtual.

Desakan juga datang dari Ketua Relawan Jokowi Mania Immanuel Ebenezer. Lewat keterangan resmi, Rabu (31/3/2021), ia menilai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah semestinya meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo. Tepatnya setelah pemerintah tidak mengesahkan Partai Demokrat versi Moeldoko.

"Setelah menyebut presiden terlibat, seharusnya mereka meminta maaf secara terbuka kepada Presiden Jokowi," ujarnya.

Sebagai anak muda yang memimpin partai, AHY, kata Noel, harus bersikap gentleman.

AHY harus berani tampil di depan publik meminta maaf atas pernyataan anak buahnya yang menuding pemerintah terlibat dalam konflik partai berlambang mercy itu.

"AHY juga pimpinan partai, harus berani bertanggung jawab atas penyataan-pernyataan dari anak buahnya," tutur Noel.

Baca juga: Polisi Akhirnya Ungkap Asal Senjata Api yang Dibawa ZA Saat Serang Mabes Polri, Tinggalkan Wasiat

Baca juga: Baiknya Partai Demokrat, Moeldoko Siap Dibantu Maju Pilgub DKI Jakarta Dengan Satu Syarat Mudah

Baca juga: Pengakuan Mantan Anggota JAD yang Buat Najwa Shihab Kaget, Dari Awal Bergabung Hingga Dipenjara

Tolak minta maaf

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bamkostra PD Herzaky Mahendra Putra menegaskan pihaknya tidak akan meminta maaf.

Menurut Herzaky, pihaknya tidak pernah menuding Presiden Jokowi terlibat langsung dalam kisruh Partai Demokrat yang melibatkan KSP Moeldoko.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved