Munarman Prihatin Sebut Harga Manusia Terlalu Murah, Buntut Teroris ZA Tewas Ditembak di Mabes Polri
ZA terpaksa ditembak mati setelah nekat menerobos Mabes Polri dan diketahui membawa diduga senjata, yang diacung-acungkan ke arah petugas kepolisian.
TRIBUNSUMSEL.COM -- Teroris berinisial ZA berjenis kelamin wanita tewas ditembak polisi di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021).
ZA terpaksa ditembak mati setelah nekat menerobos Mabes Polri dan diketahui membawa diduga senjata, yang diacung-acungkan ke arah petugas kepolisian.
Mantan juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman buka suara terkait insiden tersebut.
Munarman mengaku prihatin setelah melihat cuplikan video amatir detik-detik ditembaknya terduga teroris ZA di Mabes Polri.
Dirinya menyebut nyawa manusia di Indonesia terlalu murah harganya.
"Itu yang kita prihatinkan, terlalu mudah terlalu murah harga nyawa manusia di Indonesia ini dan itu berulang-ulang kejadian seperti itu."
"Siapa pun juga orangnya yang jelas nyawanya jadi harganya sangat murah sekali," kata Munarman dilansir dari chanel YouTube Refly Harun, Kamis (1/4/2021).
Selain itu Munarman menyoroti keputusan menembak mati perempuan terduga teroris tersebut.
Menurutnya, terduga teroris seharusnya bisa dilumpuhkan tanpa harus ditembak mati.
Apalagi selama ini petugas keamanan di Indonesia dibekali dengan pelatihan menembak.
"Apalagi kan ini perempuan, bisa dilakukan penembakan pelumpuhan itu pada kaki, katakanlah pada tangan, katakanlah dia pemegang senjata bisa di bagian tangannya,"
"Kan dilatih menembak aparat hukum kita, ada punya lapangan tembak sendiri dan terlatih," katanya.
Pengakuan saksi mata
Seorang saksi mata bernama Ari (27) menceritakan detik-detik penyerangan di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Ia menjelaskan penyerangan oleh orang tak dikenal yang diduga teroris itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.
