Kisah Sulitnya Penemuan CVR Sriwijaya Air SJ-182, ini Peran Kapal Penyedot Lumpur TSHD King Arthur 8

Kisah Sulitnya Penemuan CVR Sriwijaya Air SJ-182, ini Peran Kapal Penyedot Lumpur TSHD King Arthur 8

Editor: Slamet Teguh
Tangkap layar YouTube Kompas TV
Black box berupa Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sudah ditemukan, Selasa (30/3/2021) malam. 

Setelah ditemukan, CVR akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan proses pembacaan data selama tiga sampai tujuh hari.

Setelah itu, kata Soerjanto, pihaknya akan mencocokkan data dengan FDR untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam kokpit pesawat Sriwijaya.

"Tanpa CVR, memang dalam kasus Sriwijaya SJ-182 ini akan sangat sulit menentukan penyebab jatuhnya pesawat," papar .

Namun, Soerjanto tidak dapat mengatakan kapan hasil pembacaan data secara lengkap untuk diumumkan ke publik, terkait penyebab pasti jatuhnya Sriwijaya di Perairan Kepulauan Seribu.

"Kami belum bisa ngomong, tapi FDR sudah kami dapat dan CVR juga dalam keadaan bagus," ucapnya. (Tribunnews/Seno Tri Sulistiyono/tis)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita di Balik Penemuan CVR Sriwijaya Air SJ-182 dan Peran Kapal Penyedot Lumpur TSHD King Arthur 8.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved