Fakta Baru ZA Terduga Teroris Serang Mabes Polri, Sempat Dicari Kakaknya, Kerap Ganti Nomor Ponsel

Kasdi bahkan mengungkapkan, kakak kandung ZA kerap kesulitan mengetahui nomor handphone milik terduga teror Mabes Polri itu.

Editor: Weni Wahyuny
kolase ist/Youtube iNews
Fakta baru ZA, terduga teroris Mabes Polri, dicari keluarga sebelum penyerangan di Mabes Polri 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Fakta baru gelagat aneh ZA terduga teroris di Mabes Polri, Rabu (31/1/2021).

Sebelum dikabarkan ZA melakukan penyerangan ke Mabes Polri, ZA sempat dicari keluarganya.

Kasdi yang menjabat sebagai Ketua Rukun Tetangga (RT) 003/019 Kel. Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, mengatakan bahwa ZA kerap mengganti nomor handphone sebelum penyerangan berlangsung.

Hingga penyerangan Mabes Polri, ZA belum dapat dihubungi kakaknya.

Ternyata, ZA kerap bergonta-ganti nomor handphone sesaat sebelum melakukan penyerangan sehingga tidak bisa dihubungi keluarganya.

Kasdi mendapatkan informasi tersebut dari keluarga ZA.

"Nomor HP pelaku ini gonta-ganti. Ke keluarganya. Kakaknya nanya nggak ada," kata Ketua RT 003 Kasdi kepada wartawan, di Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (1/4/2021).

Kasdi bahkan mengungkapkan, kakak kandung ZA kerap kesulitan mengetahui nomor handphone milik terduga teror Mabes Polri itu.

Hingga sebelum peristiwa di Mabes Polri terjadi, sang kakak tidak berhasil menghubungi.

"Ngelacak nomor HP pelaku ini nggak pernah ketemu, nggak tahu. Dilacak enggak ketemu, kata kakaknya gitu" jelasnya.

Kasdi menambahkan, bahwa ZA dikenal sebagai pribadi yang tertutup oleh warga sekitar.

Bahkan, ZA jarang terlihat keluar rumah atau menyapa warga sekitar.

"Kita tetangga juga tidak pernah melihat dia main-main keluar rumah, dengan tetangga. Udah mengucilkan diri aja di dalam rumah," jelasnya.

pemakaman ZA, terduga teroris Mabes Polri, ayah tak berani azani jenazah putrinya, ibunda menangis depan pusara
pemakaman ZA, terduga teroris Mabes Polri, ayah tak berani azani jenazah putrinya, ibunda menangis depan pusara (kolase ist/Youtube iNews)

Permintaan Polisi

Kapolsek Ciracas, Kompol Jupriono minta warga tak kucilkan keluarga ZA (25), teroris penyerangan di Mabes Polri.

Hal ini diungkapkannya di kediaman ZA, Jalan Lapangan Tembak, Gang Taqwa RT 03 RW 010 Nomor 3, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur usai memberikan bantuan sembako kepada keluarga.

"Untuk warga tetap tenang, kejadiannya sudah ditangani tidak perlu resah. Karena kami akan hadir di setiap warga membutuhkan bantuan," jelasnya di lokasi, Kamis (1/4/2021).

"Keluarga tidak boleh dikucilkan, melihatnya harus secara utuh bahwa ini tidak semuanya keluarga mempunyai perilaku yang sama," tambahnya.

Selain itu, sebagai bentuk pencegahan guna terjadi hal serupa, jajaran Polsek telah melakukan kordinasi dengan pihak RT dan RW.

Sehingga begitu ada hal yang tak diinginkan, aduan warga akan cepat tersampaikan kepada aparat kepolisian.

"Saat ini untuk di Ciracas sudah kita bentuk di setiap RW petugas polisi yang selalu berkordinasi dgn RT dan RW sehingga memudahkan menerima informasi dengan cepat. Itu yang kita harapkan kalau perlu bantuan atau permasalahan. Sehingga kita bisa cepat melakukan penanganannya. Ini sebelumnya sudah ada," ucapnya.

Ibunda teroris penyerang Mabes Polri menangis di atas pusara makam Zakiah Aini (ZA) di TPU Pondok Ranggon, Kamis (1/4/2021) dini hari.
Ibunda teroris penyerang Mabes Polri menangis di atas pusara makam Zakiah Aini (ZA) di TPU Pondok Ranggon, Kamis (1/4/2021) dini hari. (Youtube Official iNews)

Menanggapi ucapan tersebut, warga di lingkungan ZA memastikan akan tetap merangkul pihak keluarga.

Sebagai sesama warga, ia tahu benar bila saudara, ayah dan ibu ZA tak tertutup.

Sosialisasi yang dibangun juga cukup baik, apalagi ibu ZA, Sutini merupakan kader Jumantik di lingkungan tersebut.

"Iya tentunya kita mengucilkan. Hal seperti itu tidak ada. Kita rangkul karena ibunya juga aktif kan, kader dasawisma, Jumantik juga. Jadi pengucilan seperti itu tidak terjadi," jelas Sukimah, satu diantara warga.

Lone Wolf

Polisi menyatakan terduga teroris perempuan Zakiah Aini (25) beraksi seorang diri saat menyerang Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, Zakiah melakukan penembakan di Mabes Polri atas inisiatif sendiri.

"Dugaan keras ini lone wolf, artinya atas inisiasi sendiri, dan yang bersangkutan melakukan sendiri," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono kepada wartawan, Kamis (1/4/2021).

Meski demikian, lanjut Rusdi, Polri akan mendalami jika ada jaringan teroris di belakang aksi penyerangan Zakiah.

"Densus tetap mendalami jika ada keluarga atau jaringan di balik aksi ZA," ujar dia.

Sebelumnya, saksi mata bernama Ari (27) mengatakan terdapat dua orang terduga teroris yang menyerang Mabes Polri, Jakarta Selatan, (31/3/2021).

Menurut dia, kedua teroris tersebut merupakan laki-laki dan perempuan.

"Ada dua yang saya lihat, laki-laki satu, perempuan satu," kata Ari di lokasi.

Terduga teroris yang menyerang Mabes Polri, Rabu (31/3/2021)
Terduga teroris yang menyerang Mabes Polri, Rabu (31/3/2021) (Tangkap layar YouTube Kompas TV Live)

Namun, lanjut Ari, hanya terduga teroris perempuan yang melakukan penyerangan.

"Yang turun dari mobil si perempuannya, dia bawa senjata, cuma saya nggak tahu jenisnya apa," ujar dia.

Sementara itu, Ari menyebut terduga teroris laki-laki tidak turun dari mobil.

"Sampai sekarang masih dicari kayaknya," ucap Ari.

Ia menjelaskan, peristiwa penyerangan oleh orang tak dikenal yang diduga teroris itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.

Ketika itu, Ari yang berpofesi sebagai tukang parkir sedang memindahkan mobil milik anggota Polri. Mobil tersebut terparkir tepat di depan Mabes Polri.

Tak lama kemudian, ia mendengar suara tembakan dari area parkir Mabes Polri.

"Setelah tembakan pertama, saya keluar dari mobil. Itu saya lihat langsung terorisnya," ujar Ari saat ditemui di lokasi.

Menurut Ari, terduga teroris itu merupakan seorang perempuan. Ia juga membawa senjata api.

"Dia sempat nembak dua sampai tiga kali di parkiran," ujar dia.

Setelah itu, sambungnya, terduga teroris tersebut lari ke arah lobi utama Mabes Polri.

"Kejar-kejaran tuh dari parkiran sampai lobi. Nah kenanya di dekat lobi si terorisnya," ucap Ari.

Terduga teroris itu pun ambruk terkena timah panas yang ditembakkan polisi.

Bisa Masuk Mabes Polri

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Polri Rusdi Hartono menjelaskan terduga teroris Zakiah Aini (25) lolos pemeriksaan petugas di Mabes Polri.

ZA membawa senjata api yang diduga air softgun dan melepaskan beberapa tembakan di Kompleks Mabes Polri.

Rusdi mengatakan, Zakiah masuk melalui pintu belakang dan seolah-olah menjadi bagian dari masyarakat yang membutuhkan pelayanan.

"Yang bersangkutan, ZA, datang seakan-akan menjadi bagian masyarakat yang membutuhkan daripada pelayanan Polri," kata Rusdi kepada wartawan, Kamis (1/4/2021).

Saat masuk dari pintu belakang Mabes Polri, jelas Rusdi, petugas di pos jaga telah melakukan pemeriksaan sesuai prosedur.

"Pemeriksaan yang tentunya telah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan untuk pengamanan di markas-markas polri khususnya di Mabes Polri," ujar dia.

Ia memastikan Zakiah merupakan pelaku tunggal atau lone wolf saat menyerang Mabes Polri.

Baca juga: Isak Tangis Ibu ZA saat Makam Terduga Teroris Ditutup Tanah : Kamu Anak yang Baik, Selamat Tinggal

Baca juga: Terungkap, Sosok ZA Terduga Teroris Serang Mabes Polri saat Masih Kuliah, Berubah Hari Demi Hari

Baca juga: 21 Jam Sebelum Serang Mabes Polri, Aktivitas ZA Terduga Teroris Terungkap, Ada juga Gelagat Aneh

Baca juga: Keseharian ZA Terduga Teroris yang Serang Mabes Polri, Jarang Keluar Rumah, di-DO saat Semester 5

"Dugaan keras ini lone wolf, artinya atas inisiasi sendiri, dan yang bersangkutan melakukan sendiri," ucap Rusdi.

Meski demikian, lanjut Rusdi, Polri akan mendalami jika ada jaringan teroris di belakang aksi penyerangan Zakiah.

"Densus tetap mendalami jika ada keluarga atau jaringan di balik aksi ZA," tutur dia.

Berita tentang Teroris Serang Mabes Polri

(TribunJakarta.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul ZA Kerap Gonta-ganti Nomor Ponsel, Keluarga Kesulitan Berkomunikasi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved