Berita Palembang
Lalu Lintas Palembang Makin Macet, Pemprov Berencana Berlakukan Ganjil Genap
Lalu lintas di Kota Palembang sudah cukup padat. Pemprov Sumsel merencanakan menerapkan kebijakan ganjil genap di sejumlah ruas jalan.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Lalu lintas di Sumsel, khususnya Kota Palembang sudah cukup padat.
Untuk Kota Palembang, arus lalu lintas di kawasan Jalan Jenderal Sudirman mulai terurai karena telah dioperasikannya jembatan Musi IV dan VI sehingga beban jembatan Ampera yang selama ini menjadi satu-satunya akses penyeberangan pun berkurang.
Namun, saat jam sibuk, kondisinya jalanan menjadi lebih padat.
Berdasarkan data dari Dishub Provinsi Sumsel, visio ratio lalu lintas harian rata-rata (LHR) saat mencapai puncak masih di angka 2,5.
Baca juga: Tertidur Pulas, Wanita Muda di Palembang Ini Tidak Sadar Ada yang Masuk ke Rumahnya
Pemerintah Provinsi Sumsel berencana menerapkan kebijakan ganjil genap di sejumlah ruas jalan yang ada di kabupaten/kota di Sumsel.
Rencana pemberlakuan aturan lalu lintas ini ditujukan untuk mengurai titik-titik kemacetan khususnya pada jam-jam sibuk atau traffic jam ini, mulai disiapkan.
Menurut Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Sumsel, Ari Narsa, penerapan aturan ganjil genap membutuhkan jalur alternatif yang bisa digunakan oleh pengendara.
"Kita juga harus ada jalur alternatif. Jadi, saat diberlakukan bagi plat nomor genap, yang ganjil bisa melewati jalan lainnya. Inilah yang harus terus dimatangkan. Nantinya bakal ada diskusi lanjutan dan butuh kajian mendalam," ujarnya, Senin (29/3/2021).
Baca juga: SMKN Sumsel Ubah Nama Jadi UPT SMKN 8 Palembang, Ditanya Kualitas, Ini Penjelasan Disdik Sumsel
Ari menjelaskan, kondisi kemacetan di Sumsel khususnya Kota Palembang belum terlampau parah.
"Angkanya masih normal. Kalau di atas 2,5, harus ada kebijakan yang perlu diambil untuk mengatasi kemacetan yang ada. Tetapi, untuk persiapan harus kita bahas sejak awal," jelasnya.
"Jadi, inilah yang masih kita pantau. Apakah kebijakan ganjil genap akan diberlakukan hanya pada jam tertentu saja. Titik-titiknya juga sedang kita kaji," kata Ari. (JATI/SRIPOKU)