Berita Muratara

Puluhan Balok Kayu Hanyut, Sungai Rupit-Rawas di Muratara Dipenuhi Sampah Kayu dan Bambu Berton-ton

Ada puluhan (balok kayu) yang hanyut tadi, banyak tuh uangnya, tidak tahu punya siapa, darimana.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH
Debit air Sungai Rupit dan Rawas di Kabupaten Muratara meningkat, Senin (29/3/2021). Sungai dipenuhi sampah batang kayu dan bambu yang diperkirakan berton-ton. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Debit air sungai Rupit dan Rawas di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) meningkat, Senin (29/3/2021).

Volume sungai bertambah dipicu hujan deras yang mengguyur beberapa wilayah di Kabupaten Muratara tadi malam.

Pantauan Tribunsumsel.com, kondisi sungai Rupit dan Rawas saat ini keruh bercampur tanah.

Bahkan sungai Rupit yang mengalir ke sungai Rawas dipenuhi sampah batang kayu dan bambu yang diperkirakan berton-ton.

"Hitungan ton (sampah kayu) ini, tidak tahu dari mana asalnya, yang jelas dari hulu sungai," kata warga Rupit, Marsito.

Dia menyebutkan kondisi air sungai saat ini tidak bisa digunakan langsung oleh warga untuk keperluan sehari-hari.

"Airnya keruh bercampur tanah, kalau mau cuci pakaian bisa-bisa malah jadi kotor," katanya.

Warga lainnya, Tabrani mengungkapkan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dihebohkan dengan banyaknya balok kayu yang hanyut.

Saat ditanya apakah balok kayu itu berasal dari aktivitas illegal logging di hulu sungai, Tabrani mengaku tidak mengatahui itu.

"Ada puluhan (balok kayu) yang hanyut tadi, banyak tuh uangnya, tidak tahu punya siapa, darimana," katanya.

Baca juga: Kutuk Aksi Bom di Gereja Katedral Makassar, Pendeta Imanuel Rajiono Imbau Umat Tetap Tenang

Baca juga: Kepala Disnakertrans Ogan Ilir Terjerat Kasus Korupsi, Bupati OI Panca Wijaya Segera Tunjuk Plt

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muratara terus bersiaga.

"Iya, volume sungai meningkat, kita siaga," kata Kepala BPBD Kabupaten Muratara, Syarmidi.

Dia mengatakan, BPBD Muratara telah menyiapkan tim penanggulangan bencana jika dibutuhkan masyarakat.

Syarmidi mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran sungai untuk bersiap-siap dengan kemungkinan terjadinya banjir.

Orangtua juga diimbau lebih mengawasi anak-anaknya agar tidak bermain di tepi sungai yang dapat membahayakan keselamatan.

"Untuk saat ini masih aman, walaupun sungai meningkat tapi belum terjadi banjir, namun kita harus tetap waspada," katanya.

Ikuti Kami di Google Klik

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved