Berita OKU Timur

Melihat Bukit Bedil, Titik Tertinggi di OKU Timur, Sering Dijadikan Tempat Mendaki

Bukit Bedil yang berada di Desa Waysalak Dusun III Asrama, Kecamatan Jayapura RT 03 RW 03 OKU Timur. Titik tertinggi di OKU TImur.

Penulis: Edo Pramadi | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM/EDO
Bukit Bedil yang berada di Desa Waysalak Dusun III Asrama, Kecamatan Jayapura RT 03 RW 03 OKU Timur. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA- Di Sumatera Selatan masyarakat sudah tidak asing lagi jika mendengar nama Gunung Dempo yang berada di Pagaralam dan Bukit Jempol di Lahat.

Keduanya tempat itu dijadikan langganan  destinasi wisata untuk mendaki oleh masyarakat baik dari dalam hingga luar kota.

Siapa sangka di OKU Timur tenyata memiliki bukit yang juga sering dijadikan warga setempat sebagai tempat pendakian, hanya saja memang belum sepopuler gunung dempo dan bukit telunjuk.

Bukit tersebut ialah Bukit Bedil yang berada di Desa Waysalak Dusun III Asrama, Kecamatan Jayapura RT 03 RW 03 OKU Timur.

Baca juga: Penjualnya Kembar, Nasi Goreng Di OKU Timur Ini Ramai Dikunjungi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, bukit itu memiliki tinggi 442 Meter Diatas Permukaan Laut (MDPL), Bukit Bedil merupakan titik tertinggi di kawasan OKU Timur.

Untuk mencapai puncak bukit tersebut,  membutuhkan waktu sekitar 1 sampai 2 Jam dengan berjalan kaki.

Saat berada di puncak tersebut, semua daerah di OKU Timur bisa terlihat dengan jelas.

Misdianto (51) warga setempat saat dibincangi tribunsumsel.com mengatakan, terkadang ada mahasiswa dan anak pramuka yang mendaki di bukit bedil.

"Saat Sabtu pernah ada anak pramuka berombongan berkemah, dan di hari Minggu sudah pulang kadang juga di tanggal merah yang lainya, ada orang - orang yang mendaki," ujarnya. Minggu (28/3/2021).

Untuk para pendaki itu biasanya menitipkan motor di rumahnya.

"Iya pernah ada yang menitip motor di rumah saya, saya tidak kenakan biaya," kata Misdianto.

Baca juga: Dugaan Penipuan Oknum LSM, Kapolres OKU Timur Jamin Proses Hukum Berjalan dengan Profesional

Dijelaskan dia, saat sedang berada di puncak bukit, daerah Martapura semua keliatan apalagi kalau malam hari, karena sinar lampu semua lebih jelas terlihat.

"Kalau pakai teropong Baturaja kelihatan juga," ungkapnya.

Ternyata di puncak bukit tersebut, ada tugu yang diperkirakan dibuat saat jaman penjajahan dulu.

"Berdasarkan cerita turun temurun, tugu itu dibuat untuk memantau pergerakan militer musuh zaman dulu. Tapi saya juga kurang mengetahui secara pasti hanya cerita orang tua dulu. Bahkan Di tugu itu juga terdapat tulisan dengan bahasa asing," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved