Dijuluki Pukulan Beton, Kisah Francis Ngannou Petarung UFC yang Dulu Kerja Jadi Tukang Ojek
Ya petarung MMA bertubuh kekar tengah naik daun lantaran kemenangan beruntun.Memiliki tinju beton, Francis Ngannou mampu membuat lawannya KO di rond
Lebih lanjut, Ngannou memahami kekhawatiran keluarganya karena keputusannya untuk menjual motor.
Namun, dia sudah membulatkan tekad untuk bersikeras menjadi petinju profesional.
"Mereka bilang saya harus tetap bekerja lalu menikah. Saya menjawab, 'Jadi saya akan punya anak dan tetap hidup susah? Saya tidak mau'," tutur Ngannou.
Untuk memenuhi keinginannya menjadi petinju, Ngannou lantas memutuskan merantau dari Kamerun menuju Prancis.
Dia memutuskan untuk imigrasi ke Prancis dengan cara berlayar menggunakan perahu secara ilegal.
Tindakan bepergian secara ilegal itu kemudian membuat kehidupan Ngannou menderita.
Ngannou ditangkap otoritas keamanan setempat, lalu dijebloskan ke dalam penjara selama dua bulan.
Setelah keluar dari penjara, kehidupan Ngannou tak lantas langsung membaik.
Dia menjadi gelandangan sebelum pada akhirnya mendatangi gym tinju pada usia 27 tahun.
"Saya masuk ke gym. Saya berkata sebenarnya saja kepada mereka bahwa saya ingin berlatih tetapi saya tidak memiliki uang," ucap Ngannou.
"Mereka memberi kesempatan kepada saya. Mereka bilang akan berbicara dengan pelatih kepala dan mendengar apa pendapatnya."
"Empat hari kemudian mereka memanggil saya dan memberi tahu bahwa pelatih setuju saya bisa berlatih bersama mereka."
"Saya sangat senang. Saya merasa ini adalah awal dari segalanya," jelas Ngannou melanjutkan.
Dia memulai pelatihan bertinju pada Agustus 2013 di MMA Factory.
Selama berlatih di Prancis, Ngannou diarahkan oleh sang pelatih untuk menjadi petarung MMA, bukan petinju.