Akan Sulit Dipenuhi Teddy, Syarat yang Diberi Rizky Febian Bila Ingin Damai, Teddy Rela di Penjara?

TRIBUNSUMSEL.COM - Kisruh Teddy vs keluarga Sule berujung laporan ke polisi.

Teddy yang telah menjual aset milik Rizky Febian, membuat putra sulung Sule ingin menjebloskan Teddy ke penjara.

Rizky Febian sudah laporkan Teddy ke Polda Jawa Barat, kuasa hukum sebut kemungkinan bisa damai jika semua aset dikembalikan dulu.

Musisi dan penyanyi Rizky Febian melaporkan Teddy Pardiyana ke Polda Jawa Barat, terkait kasus dugaan penguasaan aset yang dimiliki oleh pria berusia 23 tahun itu.

"Kami sudah melakukan upaya hukum. Kami sudah membuat laporan polisi ke Polda Jawa Barat," kata Ferry Hudaya ketika dihubungi awak media, Kamis (24/3/2021).

Ferry mengataakn, Iky sudah tidak kuat menunggu lama-lama lagi.

Baca juga: Mohon Dimaafkan Adik Saya Kakak Ungkap Kondisi Ade Londok Kritis Pasca Jatuh, Ibu Terus Menangis

Baca juga: HEBOH Sinetron Ikatan Cinta Andin dan Aldebaran Akan Segera Tamat? RCTI Munculkan Cinta Untuk Bunda

Sebab, selama ini, anak dari pasangan Sule dan Lina Jubaedah itu, ingin menyelesaikan masalah aset ini secara kekeluargaan.

Tapi, ditegaskan Ferry, kalau Teddy tidak mengindahkan penyelesaian masalah secara kekeluargaan dengan pelantun 'Kesempurnaan Cinta' itu.

Lantas, apakah Iky sudah menutup pintu damai dengan Teddy atas kasus dugaan penguasaan aset tersebut? Ferry membenarkannya.

"Kita kan maunya diselesaikan dengan damai dan kekeluargaan awalnya. Nah, kalau udah proses hukum, terserah Rizky Febian masih ada upaya damai apa tidak," ucapnya.

"Terserah Iky dan Putri. Kalau bisa damai lebih bagus, tapi harus dikembalikan dulu semuanya," tambahnya.

Ferry menyebut kalau Iky sudah kehabisan kesabaran. Karena, ketika menunggu berkas aset yang dipegang Teddy, suami mendiang Lina Jubaedah itu justru melakukan tuduhan-tuduhan lainnya kepada Iky.

"Ketika kami diserang, kita pertanyakan semua asetnya tapi tidak ada kejelasan. Gak ada itikad baik kan sampai detik ini," jelasnya.

Ferry menyayangkan langkah Teddy yang tidak ada itikad baik memberikan berkas dari aset-aset yang dimiliki Rizky Febian yang disimpan mendiang Lina Jubaedah.

Karena memang tidak ada kejelasan, Rizky Febian diakui Ferry memilih untuk menempuh jalur hukum agar Teddy Pardiyana bisa mengembalikan berkas aset tersebut.

"Sudah satu tahun loh kita tunggu dan berusaha selesaikan kekeluargaan. Minta waktu satu minggu kita kasih, minta lagi kita kasih, mau sampai kapan? Jadi ya sepakat ambil langkah hukum," ujar Ferry Hudaya.

12 Aset Peninggalan Lina yang Diduga Ada di Tangan Teddy

Ada sekitar 12 aset Rizky Febian yang diduga ada ditangan Teddy, yang sebelumnya berkasnya dipegang oleh ibunda Iky, yakni Lina Jubaedah.

Aset-aset tersebut adalah rumah di Panyawangan, sertifikat ruko di Panyawangan, rumah kos 32 kamar di Bojongsoang.

Kemudian ada uang penjualan rumah di Villa Bandung Indah senilai Rp 1,5 miliar.

Uang penjualan mobil Rp 120 juta, tanah yang dibeli dari uang Rizky Febian atau Lina di Banjaran Ciamis.

Lalu ada toko material di Banjaran Majalaya, tanah di Pangalengan, usaha grosir di Arjasari Kabupaten Bandung, dan perhiasan senilai Rp 2 miliar.

Ferry menegaskan, langkah pria yang akrab disapa Iky itu melaporkan Teddy ke polisi, karena tidak ada kejelasan soal aset warisan yang ada ditangan suami mendiang Lina Jubaedah itu.

"Karena tidak ada itikad baik, jadinya kami melakukan upaya hukum membuat laporan kepolisian," ucapnya.

Ferry menyebutkan bahwa tadinya, anak dari Sule dan Lina Jubaedah itu tidak mau membawa polemik harta warisan dengan Teddy ke polisi.

Tapi, karena Teddy tidak ada kabar dalam waktu yang sudah ditentukan memberikan bukti aset-aset Iky yang ada ditangannya, maka pelantun 'Kesempurnaan Cinta' itu melaporkan ke polisi.
Ferry menyebutkan Rizky Febian sebenarnya hanya meminta kejelasan saja terkait aset-asetnya yang diduga saat ini ada ditangan Teddy Pardiyana.

Sebab, Teddy Pardiyana tidak menyerahkan bukti sampai detik ini. Hanya memberikan data saja, mengenai aset mana saja yang masih ada dan tidak ada.

"Tapi buktinya mana? Berkas aset itu mana? Kan sampai sekarang tidak diberikan. Jadi kami lakukan upaya hukum," ujar Ferry Hudaya.

Artikel ini telah tayang di Tribunlombok