Melihat Penangkaran Kura-kura Sulcata di Palembang, Anakan Kura-kura Dihargai Rp 1,3 Juta

Sejak setahun lalu saya membuka penangkaran kura-kura jenis Sulcata ini," kata Owner Nyandu Torto Turtle Farm yang ada di Jalan R Sukamto

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Prawira Maulana
LINDA TRISNAWATI/TRIBUNSUMSEL.COM
Nyandu Torto Turtle Farm yang ada di Jalan R Sukamto, Lorong Pancasari Palembang, Kamis (25/3/2021). 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG ,- Berawal dari pencinta hewan, membuat Andre Salim berpikir ingin membuka usaha penangkaran. Hal ini diwujudkannya dengan membuka penangkaran kura-kura yang diberi nama Nyandu Torto Turtle Farm.

"Sejak setahun lalu saya membuka penangkaran kura-kura jenis Sulcata ini," kata Owner Nyandu Torto Turtle Farm yang ada di Jalan R Sukamto, Lorong Pancasari Palembang, Kamis (25/3/2021).

Lebih lanjut ia mengatakan, awalnya ia hanya membeli sepasang kura-kura jenis Sulcata asal Afrika yang di impor. Namun karena adanya pandemi mengharuskanya membeli di Indonesia.

"Awalnya setengah tahun pertama belum menghasilkan, namun kini sudah bisa dijual. Untuk kura-kura ini dilihat dari diameternya, jadi dijualnya juga berdasarkan ukuran diameter," katanya.

Nyandu Torto Turtle Farm yang ada di Jalan R Sukamto, Lorong Pancasari Palembang, Kamis (25/3/2021).
Nyandu Torto Turtle Farm yang ada di Jalan R Sukamto, Lorong Pancasari Palembang, Kamis (25/3/2021). (LINDA TRISNAWATI/TRIBUNSUMSEL.COM)

Masih kata Andre, kalau yang besar mahal, jadi bisanya dijual yang anakan. untuk kura-kura yang dijual berupa anakan yang berdiamter 5 cm. Harganya Rp 1,3 juta, namun kalau beli banyak bisa kurang. 

"Kura-kura jenis Sulcata yang ada di sini paling besar diameter 67 cm. Yang nawar ada cuma yang berani beli belum ada, karena memang kalau sudah besar harganya cukup mahal," katanya.

Menurut Andre, dalam sebulan ia bisa menjual puluhan anak kura-kura jenis Sulcata ini. Bahkan kini untuk order harus indent atau menunggu lantaran sudah banyak yang pesan.

"Kura-kura jenis Sulcata ini makannya sayuran atau rumput, untuk sayuran seperti kangkung, sawi, wortel dan lain-lain. Sehari cukup sekali makan," katanya.

Menurutnya, untuk perawatan kura-kura jenis Sulcata ini gampang-gampang susah. Gampangnya karena makannya cukup sayuran atau rumput, susahnya kalau saat hibernasi.

"Kalau cuaca dingin dia suka hibernasi, nak kondisi ini membutuhkan perhatian khusus. Sebab saat hibernasi ia nggak mau makan, lalu suhu harus dijaga di 35 derajat," ungkapnya.

Nyandu Torto Turtle Farm yang ada di Jalan R Sukamto, Lorong Pancasari Palembang, Kamis (25/3/2021).
Nyandu Torto Turtle Farm yang ada di Jalan R Sukamto, Lorong Pancasari Palembang, Kamis (25/3/2021). (LINDA TRISNAWATI/TRIBUNSUMSEL.COM)

Andre menceritakan, bahwa untuk satu kura-kura sekali bertelur bisa 10-27 telur. Untuk menjaganya agar menetas dengan baik diletakkan di inkubator. 

"Bagi masyarakat yang ingin melihat kura-kura jenis Sulcata ini bisa datang ke Nyandu Cafe and Turtle Farm. Dibuka setiap Jumat - Minggu dan hari libur, mulai pukul 13.00 hingga 17.00 WIB," katanya 

Untuk bisa melihat kura-kura jenis Sulcata ini gratis, dan jika ingin membeli bisa dipesan terlebih dahulu. 

"Selain bisa menyaksikan kura-kura di sini Anda juga bisa menikmati makan dan minum, sebab ada cafe yaitu Nyandu Cafe yang menyediakan beragam makanan dan minuman keikinian," bebernya.
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved