Jabatan Aprilio Perkasa Manganang yang Baru di TNI AD, Jenderal Andika Perkasa Pilihkan Langsung

Fakta bahwa Aprilia Manganang mantan pemain voli Indonesia yang kini resmi berstatus sebagai seorang pria memunculkan beragam tanggapan publik.

Tak sedikit yang justru membully Aprilia Manganang karena masa lalunya yang menjalani kehidupan sebagai seorang perempuan.

Terutama kala Aprilia Manganang menjadi salah satu anggota di tim Voli beberapa tahun lalu.

Terkait bullyan yang diterima Aprilia Manganang yang kini resmi berubah nama menjadi Aprilio Perkasa Manganang, salah seorang sahabatnya di tim voli ikut buka suara.

Sahabat Aprilia Manganang yakni Berllian Marsheilla merasa harus buka suara lantaran tak tahan melihat bullyan terhadap Manganang.

Melansir dari YouTube pribadinya, Berllian pun membeberkan bagaimana sikap Aprilia Manganang selama menjadi perempuan di  tim voli.

Di awal video, ia mengaku sangat bangga atas apa yang terjadi dalam hidup Manganang saat ini.

Ia turut bangga karena Manganang akhirnya memilih jati dirinya.

"Sangat bangga sama adik aku Aprilia, karena ia sudah memilih jati dirinya,

Aku menjadi salah satu saksi bagaimana perjalanan Aprilia Manganang dari yang tiap, apa ya, dia dulu pernah di atletic, basket terus dia pindah ke bola volly,", ungkapnya.

Sebagai salah satu saksi hidup bagaimana Manganang selama ini harus berjuang sendiri di tengah banyaknya komentar buruk terhadap dirinya,

Berlliana mewanti agar netizen tidak lagi memberikan judge buruk  terhadap Manganang.

'Dan itu saya menyaksikan bagaimana orang-ornag memperlakukan dia, kayak netizen ada penonton yang membully dia dengan bahasa yang kasar, netizen yang berkomentar dengan tidak berperikemanusiaan, itu adalah salah satu beban yang langsung diterima oleh dia secara langsung,

'Menang banyak' gimana ya guys, seorang Aprilia Manganang saat terlahir dokter taunya dia perempuan, tapi dia merasa 'saya bukan perempuan', di satu sisi orang memperlakukan dia seperti perempuan, paham kan," jelas Berlliana.

Berlliana memberi kesaksian bagaimana sikap sopan Aprillia Manganang terhadap pemain perempuan lain di tengah kebimbangan diri terkait jati dirinya.