Ini Kronologi Penemuan Mayat Bocah Tersangkut di Bendungan Irigasi OKU Timur

Mayat yang ditemukan mengapung pada Kamis (18/3/2021) sekitar pukul 17.00 WIB di Bendungan Irigasi Perjaya Martapura tersebut diduga kuat adalah Jumin

Penulis: Edo Pramadi | Editor: Prawira Maulana
Tribunsumsel.com/Khoiril
Ilustrasi Mayat Korban 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Edo Pramadi

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Mayat yang ditemukan mengapung pada Kamis (18/3/2021) sekitar pukul 17.00 WIB di Bendungan Irigasi Perjaya Martapura tersebut diduga kuat adalah Jumini (9).

Ia adalah warga Desa Damarpura Kecamatan Buana Pemaca Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS). 

Mayat itu hanyut dibawa arus sungai Komering OKUS pada Rabu (17/3/2021) sekitar 16.00 WIB kemarin, pada saat korban mandi bersama ibunya.

Pasalnya mayat yang ditemukan tersebut memiliki ciri yang sama dengan korban yang hanyut dari OKUS.

Marwan (50) Kepala Desa Keromongan menjelaskan, mayat itu ditemukan oleh nelayan dan diangkat pertama kali oleh Bustamal yang merupakan pegawai bendungan irigasi.

"Saat korban diangkat oleh Bustamal, tidak ada bekas luka - luka tubuh korban masih utuh," kata Marwan saat ditemui tribunsumsel.com di kediamanya.

Namun keadaan jenazah korban sudah dalam keadaan membengkak.

"Hanya saja tubuh korban sudah dalam keadaan kembung. Selanjutnya setelah diangkat oleh Bustamal, jenzah korban langsung dievakuasi oleh BPBD, Basarnas dibantu TNI dan Kepolisian," ujar dia.

Dijelaskan Marwan, bahwa sebelumnya ia selaku kepala desa sudah mendapatkan arahan dari kecamatan Martapura untuk ikut mengerahkan perangkat desa ikut mencari korban yang hanyut dari OKUS.

"Jadi pihak pemerintahan desa sudah di arahkan kecamatan melalui grup WhatsApp untuk membantu pencarian korban, agar bisa lebih cepat ditemukan jasad tersebut oleh karena itu kita juga mempersiapkan," ungkapnya.

Setelah mendapatkan instruksi dari Pemkab dan Kecamatan lalu pihak desa juga berjaga - jaga dan kebetulan ternyata jenazah korban ditemukan di Desa Keromongan persisnya di Bendungan irigasi perjaya.

"Kita arahkan semua warga desa untuk berjaga - jaga jika ada yang melihat jenazah yang mengapung, termasuk nelayan kita arahkan. Nelayan kita ini jiwa sosialnya tinggi selain mencari ikan dan akhirnya alhamdulilah korban bisa ditemukan," kata Kades Keromongan ini.
 

 
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved