Ritual Aneh Aliran Hakekok, Mandi Bareng Pria dan Wanita Tanpa Busana, Bupati Pandeglang Buka Suara
Hamdi mengaku telah menemui pimpinan ajaran Hakekok, Arya, yang ditahan di Polres Pandeglang.
TRIBUNSUMSEL.COM - Baru-baru ini publik dihebohkan dengan kabar ajaran Hakekok yang diduga aliran sesat.
Aliran itu terbongkar saat belasan pria dan wanita bahkan anak-anak dikabarkan mandi bersama di tengah kebun sawit dengan kondisi tanpa busana.
Ritual tersebut diklaim untuk membersihkan dosa.
Alat kontrasepsi jadi bukti saat pimpinan ajaran tersebut ditangkap.
Mereka mandi bersama di penampungan air PT GAL di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Kamis (11/3/2021).
Hal tersebut pun sontak membuat geger masyarakat.

Sebanyak 16 orang tersebut akhirnya diamankan oleh pihak kepolisian Polres Pandeglang.
"Ada 16 orang yang diamankan, terdiri dari lima perempuan dewasa, delapan laki-laki, dan tiga anak-anak," kata Wakapolres Pandeglang, Kompol Riky Crisma Wardana.
Awalnya hal tersebut terungkap dari laporan warga, yang menilai adanya kejanggalan dari ritual tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, ritual sesat itu dilakukan bertujuan untuk membersihkan diri dari segala dosa dan menjadi lebih baik.
Dibawa Pria Asal Bogor

Kompol Riky Crisma Wardana juga mengatakan, ajaran Hakekok pertama kali dibawa oleh E yang kini sudah meninggal.
Kemudian diteruskan oleh warga berinisial A pria yang berusia 52 tahun.
A mengaku murid seorang pemimpin ajaran tersebut yang berasal dari Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Riky meminta masyarakat Pandeglang khususnya di Kecamatan Cigeulis untuk tidak khawatir dengan adanya kegiatan yang dilakukan oleh kelompok tersebut.