Lambaian Tangan Terakhir Ibu dan 2 Keponakan di Dalam Bus Terjun ke Jurang : Itu yang Terakhir
Terkait kecelakaan maut yang terjadi pada Rabu malam, Dony berjanji akan secepatnya mengambil tindakan.
TRIBUNSUMSEL.COM, SUBANG - Keluarga korban kecelakaan maut bus masuk jurang tak dapat menutupi kesedihannya.
Salah satunya Lia, warga Desa Pakuhaji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Bagaimana tidak, ibu dan dua keponakannya jadi korban tewas dalam kecelakaan di Jalan Raya Sumedang-Malangbong, Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021) malam.
Ibunya bernama Amot (64) dan dua keponakannya bernama Dinda Khoirunisa (15) dan Lidia Nur Hidayati (15).
Ketiganya diketahui pergi berziarah ke Pamijahan, Tasikmalaya, dengan rombongan dari SMP IT Al Muaawanah dengan menaiki bus.
Sebelum kecelakan, terjadi, Lia melakukan video call bersama ibu dan dua keponakannya.
"Enggak nyangka itu dadah (lambaian) terakhir, dia terus dadah-dadah ketika video call," ujar Lia di sela pemakaman, Kamis (11/3/2021).
Jasad Amot dan Lidia dimakamkan lebih dulu. Sedang jenazah Dinda belum sampai di Subang.

Lima jenazah
Ambulans mulai berdatangan ke Desa Pakuhaji sejak pukul.07.30 WIB, Kamis. Dalam satu rombongan terdiri dari lima jenazah yang dipulangkan dari RSUD Sumedang.
Kedatangan jenazah disambut isak tangis keluarga.
Seusai dishalatkan, jenazah dibawa oleh keluarga untuk dimakamkan. Ada yang dimakamkan di pemakaman umum ada pula di pemakaman keluarga.
Sebelumnya diberitakan, 63 siswa SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, menggelar study tour dan ziarah di Pamijahan, Tasikmalaya, Rabu (10/3/2021) dengan menggunakan bus PO Sri Padma Kencana dengan nomor polisi T 7591 TB.
Namun, bus mengalami kecelakaan di Tanjakan Cae.
Diduga sopir bus tak mengenal medan di tanjakan yang dikenal ekstrem tersebut.