Cerita Rakyat Sumsel

Cerita Rakyat Daerah Sumatera Selatan: Kisah Putri Kembang Dadar, Dijuluki Putri Pemersatu Kerajaan

Ia terkenal akan parasnya yang cantik dan jasanya menyatukan 2 kerajaan yang tengah berseteru, hingga namanya diabadikan menjadi nama sebuah jalan dan

Warta Kota
Cerita Rakyat Daerah Sumatera Selatan: Kisah Putri Kembang Dadar, Dijuluki Putri Pemersatu Kerajaan 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Cerita Rakyat Daerah Sumatera Selatan: Kisah Putri Kembang Dadar, Dijuluki Putri Pemersatu Kerajaan.

Nama Putri Kembang Dadar sudah tidak asing lagi di telinga orang Palembang.

Ia terkenal akan parasnya yang cantik dan jasanya menyatukan 2 kerajaan yang tengah berseteru, hingga namanya diabadikan menjadi nama sebuah jalan dan kapal wisata milik Pemerintah Kota Palembang.

Namun, cerita tentang Putri Kembang Dadar ini masih menjadi misteri yang belum terpecahkan bagi masyarakat Palembang.

Banyak versi mengenai cerita Putri Kembang Dadar ini. Terdapat pula 3 versi cerita mengenai ayah kandung Putri Kembang Dadar diantaranya Raja Siguntang Alam, Raja Demang Lebar Daun dan versi lain menyebut jika ia merupakan putri dari Kerajaan Hilir.

Konon diceritakan jika banyak warga yang sering melihat penampakan sang putri tengah berjalan dengan kereta kencana tanpa penunggang. Lalu bagaimana kisah selengkapnya? Simak ulasan berikut:

Pada zaman dulu, di Palembang terdapat 2 kerajaan kecil yang bernama Kerajaan Hulu dan Kerajaan Hilir. Keduanya memiliki perselisihan yang tak kunjung padam.

Suatu ketika Raja dan sejumlah pengawal dari kerajaan Hilir tengah berdiskusi untuk melancarkan aksi menyerang kerajaan Hulu.

Raja menyiapkan pasukan yang dipimpin oleh panglima perang yang gagah berani untuk menaklukan kerajaan Hulu dengan taktik penyerangan tanpa berdiskusi dengan pihak lawan.

Sang raja yang gagah perkasa memerintahkan kepada prajuritnya untuk mengalahkan Kerajaan Hulu.

Bersamaan dengan titah raja, para prajurit dipimpin panglima perang berangkat ke Kerajaan Hilir dengan menggunakan perahu perang besar bernama Bidar.

Melihat hal itu, prajurit dari kerajaan Hulu yang mengintai berlari terbirit-birit menemui raja untuk menyampaikan penyerangan mendadak yang dilakukan kerajaan Hilir.

Raja kerajaan Hulu yang mendengar hal itu hanya tersenyum dan berkata kepada prajuritnya untuk bersiap-siap menyambut kedatangan prajurit kerajaan Hilir.

Benar saja, sesampainya di kerajaan Hulu, Prajurit kerajaan Hilir kaget karena tidak mengira penyerangan yang mereka lakukan akan diketahui Raja Hulu.

Terdengar suara lantang seperti aba-aba yang dilayangkan Raja Hulu untuk menyerang prajurit kerajaan Hilir.

Para prajurit kerajaan Hilir mendengar perintah tersebut dari arah kiri mereka. Rupanya Raja Hulu menyiapkan taktik tipu muslihat untuk menyambut kedatangan prajurit kerajaan Hilir.

Baca juga: Kumpulan Cerita Rakyat: Legenda Pulau Kemaro yang terkenal di masyarakat (Palembang) Sumatra Selatan

Prajurit kerajaan Hulu disiapkan untuk bersembunyi dan mengendap-endap di semak-semak yang ada dibelakang prajurit kerajaan Hilir.

Panglima kerajaan Hilir memerintahkan prajuritnya untuk menyerang dari arah kiri, alhasil penyerangan mereka sia-sia.

Ternyata pasukan kerajaan Hulu menyiapkan penyerangan dari arah kanan, alangkah terkejutnya prajurit kerajaan Hilir hingga mereka berlari tunggang langgang dan berantakan tak bisa berbuat apa-apa.

Dengan stategi itu, Kerajaan Hulu dinyatakan menang dalam pertarungan. Tubuh panglima perang kerajaan Hilir di potong menjadi 2 bagian kepala dan badannya terpisah yang berarti kerajaan Hilir telah dikalahkan.

Raja Hilir yang tidak ikut berperang marah mengetahui hal itu. Ia mengumpulkan seluruh pimpinan, penasehat dan bawahannya untuk berdiskusi.

Dalam rapat diskusi, para anggota yang hadir hanya diam seribu bahasa.

Raja bertanya kepada pasukannya siapa diantara mereka yang sanggup memimpin perang selanjutnya untuk menaklukan kerajaan hulu. Tak satupun yang berani menjawab.

Mata Raja tertuju pada putrinya, Putri Kembang Dadar.

Putri yang bernama asli Bunga Melur ini dijuluki Putri Kembang Dadar oleh masyarakat karena Putri berarti anak dari raja, Kembang berarti parasnya yang cantik mampu memikat siapa saja yang memandang, sehingga ada yang bilang jika ia merupakan putri dari kayangan, dan Dadar berarti Ujian.

Sehingga secara harfiah, arti Putri Kembang Dadar adalah putri yang dimuliakan dan dikagumi karena parasnya yang cantik bak dewi kayangan yang mampu menahan segala macam ujian.

Kecantikan Putri Kembang Dadar sudah tersohor ke berbagai negeri sehingga banyak raja-raja yang terpikat oleh kecantikannya.

Raja yang melihat sikap putrinya yang begitu tenang bertanya bagaimana pendapatnya tentang keadaan kerajaan saat ini.

Sang putri hanya memberikan senyuman kepada ayahnya seraya meminta izin untuk berangkat ke Kerajaan Hulu, ia berjanji tidak akan kembali sebelum berhasil menyelesaikan misinya.

Raja Hilir terkejut mendengar perkataan putrinya, namun ia bangga karena keberanian putri semata wayangnya itu.

Anggota kerajaan yang hadir dibuat terkagum-kagum dengan suara Putri Kembang Dadar yang merdu menyerukan jika dirinya sendiri akan berangkat ke kerajaan Hulu.

Raja memberikan izin dan memberikan restu kepada putrinya.

Kepergian Putri Kembang Dadar disaksikan oleh anggota kerajaan dan rakyat kerajaan Hilir.

Sesampainya di kerajaan Hulu, Putri Kembang Dadar menyamar menjadi pedagang sayur agar bisa melihat dari dekat wajah Raja Kerajaan Hulu.

Ketika raja Hulu tengah berkeliling melihat keadaan rakyatnya, sekilas ia tertarik memandang wajah cantik pedagang sayur yang ia temui. Bukan main terpesonanya Raja Hulu, ia kemudian membawa Putri Kembang Dadar ke Istana.

Raja Muda yang tampan dan gagah itu memerintahakan kepada dayang-dayangnya untuk mengganti pakaian pedagang sayur dengan pakaian terbaik.

Seketika keadaan istana Kerajaan Hulu tampak sibuk dan tersebar kabar jika Raja Hulu akan segera menikah dengan seorang putri yang cantik jelita.

Raja pun mengutarakan cintanya kepada Putri Kembang Dadar di hadapan seluruh angota kerajaan.

Raja Hulu yang tampan dan gagah perkasa menikahi Putri Kembang Dadar yang jantik bak dewi dari kayangan membuat gempar seisi kerajaan. Secara sah, raja Hulu mengumumkan kepada rakyatnya jika wanita cantik yang bersamanya ini adalah permaisuri sekaligus ratu dari Kerajaan Hulu.

Berita pernikahan raja Hulu dan Putri Kembang Dadar sampai ke kerajaan Hilir. Raja Hilir pun mengutus prajuritnya untuk mengirimkan pesan kepada Putri Kembang Dadar di kerajaan Hulu.

Kemudian, dengan kesaktian yang ia miliki, Putri Kembang Dadar menemui ayahnya tanpa menggunakan jasat, hanya ruhnya saja ia mengatakan kejadian yang sebenarnya. Ia memohon kepada ayahnya jika tidak akan terjadi lagi permusuhan antara dua kerajaan ini. Raja Hilir pun menerima keputusan putrinya itu.

Setelah pernikahan antara Raja Kerajaan Hulu dan Putri Kerajaan Hilir, tidak ada lagi perselisihan dan peperangan yang terjadi antara dua kerajaan ini. Perdamaian kerajaan Hulu dan Hilir menyenangkan hati rakyat. Kerajaan yang dulunya bermusuhan kini saling menyatu. Karena pengorbanannya menyatukan 2 kerajaan inilah, Putri Kembang Dadar dikenal sebagai Putri Pemersatu Kerajaan.

Baca juga: Cerita Rakyat Sumatera Selatan (Palembang) : 2 Versi Legenda Pulau Kemaro (Pulau Kemarau)

Baca juga: Cerita Rakyat, Inilah 3 Daerah di Indonesia yang Diyakini Sebagai Kampung Gaib, Ada Suku Limun

Itulah Cerita Rakyat Daerah Sumatera Selatan: Kisah Putri Kembang Dadar, Dijuluki Putri Pemersatu Kerajaan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved