Arti Sarkasme adalah Kata-kata Pedas, Apa Bedanya dengan Sinisme, Ini Cara Menghadapinya

Sarkasme sendiri berupa penghinaan dan celaan yang mengekspresikan rasa kesal dan marah dengan menggunakan kata-kata kasar.

Editor: Weni Wahyuny
Bisfren.com
Ilustrasi 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pernah mendengar istilah sarkasme.

Tindakan ini sebenarnya sering terjadi di kehidupan sehari-hari, hanya saja istilah sarkasme jarang digunakan.

Kalian pasti sering mendengar istilah sarkasme baik di media sosial ataupun saat berkomunikasi secara langsung.

Lalu apa arti dan maksud dari sarkasme itu sendiri?

Bagi kalian yang mempunyai teman sering menggunakan kata-kata pedas untuk menyakiti hati orang lain itu disebut dengan sarkasme.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sarkasme memiliki arti kata-kata pedas untuk menyakiti hati orang lain; cemoohan atau ejekan kasar

Simak penjelasannya.

Berdasarkan wikipedia, sarkasme adalah salah satu jenis majas yang menggunakan kata-kata pedas untuk menyakiti hati orang lain dan dapat berupa cemoohan atau ejekan.

Saarkasme berasal dari kata Yunani, yaitu sark yang berarti "daging", dan asmos yang berarti "merobek".

Jadi bisa disimpulkan sarkasme berarti merobek daging.

Sarkasme sendiri berupa penghinaan dan celaan yang mengekspresikan rasa kesal dan marah dengan menggunakan kata-kata kasar.

Akan tetapi tidak selamanya sarkasme selalu buruk, biasanya orang sarkasme suka menyelubungi ucapan kasarnya dengan humor.

Jika sejak dari kecil sudah berada di ruang lingkup sarkastik, maka kebiasaan untuk mengucapkan sarkasme tak lagi bisa tertahan.

Bahkan jadi sulit membedakan antara candaan dan ucapan sarkastik.

Sarkasme terkadang sulit dibedakan dengan sinisme, meskipun perbedaan tersebut cukup jelas.

Berikut perbedaannya dilansir dari serupa.id.

Sarkasme
- Bertujuan untuk menyakiti perasaan pendengarnya.
- Tidak selalu digunakan untuk mengungkapkan yang sebenarnya, hanya bersifat emosional
- Berlandaskan kekecewaan atau emosi negatif lain terhadap suatu hal
- Pasif agresif, artinya dapat terlihat tidak menyerang pembacanya padahal sebenarnya menyerang.

Sinisme
- Sinisme tidak harus kasar atau bahkan menyakiti, malah terkadang dapat berdampak lucu
- Sinisme dapat dibilang hanya bersikap realistis (memperkirakan kemungkinan terbuuk)
- Berlandaskan kesangsian terhadap suatu hal
- Agresif atau menyerang pembacanya untuk menjelaskan sesuatu.

Sebenarnya secara logika kita pasti berpikir, untuk apa gaya bahasa seperti ini dan seharusnya kita menahan diri dan tidak menyakiti orang lain?

Dikarenakan sarkasme bisa berdampak positif dan membawa perubahan menuju kebaikan melalui masalah dan konflik.

Tentunya konflik dan masalah haruslah tetap dihindari dan diselesaikan seminim mungkin.

Lalu bagaimana cara menghadapi sarkasme? dengan cara :

- Menghindar
- Tetap Tenang
- Membalas sarkasme (Erland Roy/Tribun Sumsel)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved