Breaking News: Penemuan Mayat Penghuni Kos di Lorok Pakjo Palembang,
M Huda Choirudin (26) penghuni kos Januari di Jalan Lunjuk Jaya Gang Teratai Kelurahan Lorok Pakjo Palembang, ditemukan meninggal dunia, Senin (8/3/20
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - M Huda Choirudin (26) penghuni kos Januari di Jalan Lunjuk Jaya Gang Teratai Kelurahan Lorok Pakjo Palembang, ditemukan meninggal dunia, Senin (8/3/2021)
Sontak kejadian ini menghebohkan penghuni kos maupun warga sekitar lantaran korban sebelumnya tidak pernah mengeluh sakit.
"Orangnya sehat, badannya juga berisi. Tidak ada keluhan penyakit apa-apa. Itulah kami kaget dapat kabar ini tadi pagi," ujar Irina (44) rekan kerja korban saat ditemui di Instalasi Forensik RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang.
Diketahui, korban adalah warga Semarang yang baru sekira 1 bulan terakhir ini tinggal di Palembang karena penempatan tugas kerja.
Ia bekerja di salah satu perusahaan obat dan menempati posisi sebagai admin.
Irina memastikan, sebagai pendatang yang baru tiba di Palembang, rekan kerjanya itu sudah melaksanakan protokol kesehatan yang berlaku.
"Sudah dites PCR dan hasilnya negatif. Setelah itu dia isolasi mandiri karena memang syaratnya seperti itu. Baru sekitar 2 minggu ini dia mulai kerja di kantor," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Ilir Barat 1 Palembang, Kompol Deni Triana melalui Kanit Reskrim Iptu Arlan Hidayat mengatakan, sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat menghubungi salah seorang temas kosnya dan meminta diambilkan air hangat.
"Korban ini mengeluhkan sakit di dadanya, jadi minta diambilkan air hangat. Tapi karena temannya sedang ada di pasar, jadi dia disuruh menunggu sebentar," ujarnya.
Namun ketika rekannya pulang, korban didapati sudah meninggal dunia dalam posisi terlentang di kamar kosnya.
"Anggota kita mendapat laporan adanya kejadian itu dan langsung mendatangi TKP," ujarnya.
Setelah menjalani pemeriksaan intensif di instalasi Forensik RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang, jenazah korban akan langsung dipulangkan ke kampung halamannya di Semarang.