Kader DPC Partai Demokrat Ngaku Diimingi Uang dan Jabatan Bakal Dicopot Jika Tak Ikut KLB di Medan
Kader DPC Partai Demokrat Ngaku Diimingi Uang dan Jabatan Bakal Dicopot Jika Tak Ikut KLB di Medan
Diberitakan sebelumnya, KLB yang berlangsung kemarin, diagendakan untuk memutuskan nama calon pimpinan atau Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat.
KLH akhirnya menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum.
Setelah disepakati, Majelis Sidang KLB menghubungi Moeldoko via telepon.
"Walaupun sudah memberikan kepercayaan kepada saya, tapi saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semua," ujar Moeldoko diwartakan oleh Tribunmedan.com.
Kemudian para peserta KLB menyatakan serius untuk mendukung, sehingga Moledoko pun menerima.
"Baik, saya terima menjadi Ketua Umum Demokrat," ungkap mantan Panglima TNI tersebut.
Jokowi Diminta Menegur Moeldoko
Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI) Firman Noor berpendapat, Presiden Joko Widodo perlu menegur Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko terkait manuver yang dilakukannya di Partai Demokrat.
Firman mengatakan, jika Presiden Jokowi membiarkan manuver Moeldoko tersebut, ia akan dianggap kurang peduli terhadap pembangunan partai politik.
"Ini mengarah pada kualitas kenegarawan penghuni Istana (Presiden Jokowi). Saya kira kalau memang orang yang percaya pada pembangunan partai politik secara legal dan bermartabat harusnya ditegur, karena ini akan jadi preseden yang tidak baik ke depan," kata Firman dikutip dari Kompas.com.
Ia menilai, tindakan yang dilakukan Moeldoko sangat tidak etis dalam perpolitikan nasional.
(Tribunnews.com/Ranum Kumala Dewi/Muhammad Fadli Taradifa) (Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ketua DPC Demokrat di Jawa Tengah Buka Suara, Sebut Diiming-Imingi Uang Agar Bersedia Ikut KLB.