Usaha AHY Silaturahmi ke Pendiri Partai Demokrat Sia-sia Usai Moeldoko Jadi Ketum Versi KLB Medan

Usaha AHY Silaturahmi ke Pendiri Partai Demokrat Sia-sia Usai Moeldoko Jadi Ketum Versi KLB Medan

Editor: Slamet Teguh
Twitter PDemokrat
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menemui Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Subur Budhisantoso, Minggu, (14/2/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Meski sudah berusaha datang dan bersilaturahmi ke para pendiri Partai Demokrat.

Nyatanya, usaha Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sia-sia untuk membendung Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat tetap terjadi.

Dan kini, Moeldoko sudah terpilih menjadi Ketum Partai Demokrat versi KLB di Medan.

Sebelumnya, dua hari sebelum di kudeta lewat KLB Sibolangit, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sempat melakukan silaturahmi ke pendiri Partai Demokrat, Rabu (3/3/2021).

Didampingi Sekjen PD, AHY bersilaturahmi dengan tokoh pendiri Partai Demokrat.

Ada Prof. Subur Budhisantoso, Pak Umar Said, Pak Wayan Sugiana, Bang Ifan Pioh, Mbak Vera Rumangkang dan Mas Steven Rumangkang.

"Pertemuan ini adalah inisiatif kami bersama untuk merespon gaduhnya pemberitaan akibat oknum-oknum yang mengaku-ngaku sebagai pendiri partai dan seolah-olah meniadakan peran Pak SBY sebagai pendiri dan penggagas Partai Demokrat, juga gerakan beberapa mantan kader dalam Gerakan Pengambilalihan Kekuasaan - Partai Demokrat (GPK-PD)," tulis AHY lewat keterangan video di akun Instagram miliknya.

"Dalam diskusi sambil makan siang bersama, saya mendengar langsung dari para tokoh tersebut bahwa klaim-klaim yang disampaikan oleh oknum-oknum tersebut tidak benar. Pak SBY adalah tokoh pendiri dan penggagas Partai Demokrat. Tokohnya Demokrat ya Pak SBY. Bahkan, mereka menambahkan nama partai dan warna bendera partai pun semuanya adalah ide dan inisiasi Pak SBY," tambahnya.

Dalam pertemuan itu, AHY tampak berpenampilan rapi dengan kemeja lengan panjang cokelat garis kotak-kotak dipadu celana jeans dan masker berwarna coklat.

Salah satu pendiri partai, Ifan Pioh mengatakan bahwa tercetus nama Demokrat hasil diskusi panjang di Cikeas.

"Itu hasil diskusi saya dengan bapak SBY dikediamannya bapak SBY di Puri Cikeas pada akhir Agustus 2001," kata Ifan.

"Nama Partai Demokrat diucapkan langsung oleh bapak SBY," jelasnya.

Selain Ifan, pendiri partai lainnya Wayan Sugiana juga ikut mengutarakan pendapatnya soal kudeta di Demokrat.

"Saya terus terang kalau dulu tidak ada tokoh saya tidak mau saya ikut. Iya kalau enggak ada tokoh. Artinya tokoh yang kita yakini dulu Pak SBY," kata Wayan Sugiana.

Sementara itu, Steven Rumangkang juga mengakui SBY ikut terlibat dalam pembentukan Partai Demokrat.

"Pak SBY ini memang terlibat dalam pembentukan partai. Namanya pun ini Pak SBY yang memberikan Partai Demokrat," kata Steven.

"SBY sempat bercerita di Amerika ada dua partai Demokrat dan Republik. Nama Demokrat itu lebih baik. Mengenai warna partai juga datang dari Pak SBY," jelasnya.

Para tokoh pendiri pun menegaskan mengecam gerakan GPK-PD apalagi KLB, justru mendukung penuh saya dan teman-teman pimpinan dan pengurus sah DPP hasil Kongres V, 15 Maret 2020 dalam mengemban amanah ini ke depan. Termasuk juga kepengurusan DPD dan DPC saat ini.

Terima kasih Prof Budhi, Pak Wayan, Pak Umar, Bang Ifan, Mbak Vera dan Mas Steven atas support moril untuk kami-kami semua.

Baca juga: Detik-detik Moeldoko Ditetapkan Sebagai Ketum Demokrat Versi KLB, Jhoni Allen Marbun Pimpin Sidang

Baca juga: Moeldoko : Baik, Saya Terima Menjadi Ketua Umum Demokrat

SAH JENDERAL PURN MOELDOKO Terpilih Jadi Ketua Umum Partai Demokrat Lewat KLB di Sumut

TRIBUN-MEDAN.com - Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat, yang digelar di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Jumat (5/3/2021) akhirnya dibuka.

Acara kongres ini baru saja dimulai sekira pukul 14.30 WIB.

Amatan www.tribun-medan.com, sebelum pembukaan kongres ini seluruh pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat dari seluruh wilayah Indonesia diabsen satu per satu.

Saat dilakukan absensi, perwakilan mulai dari provinsi Aceh, hingga ke provinsi Papua, terlihat hadir.

Untuk memulai kongres, panitia terlebih dahulu mempersilakan para pendiri dan tetua Partai Demokrat, untuk masuk ke ruangan.
Sebelum para pendahulu partai dengan lambang mercy ini masuk ke aula, disambut dengan tarian perang dari Nias. Di sana terlihat tokoh menonjol dari partai ini, yaitu Max Sopacua, dan Marzuki Ali. 

Usai memasuki ruang kongres, para pendahulu Partai Demokrat ini langsung diminta menempati kursi yang telah disediakan.

Selanjutnya, panitia memulai kegiatan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan menyanyikan himne Partai Demokrat, dan diakhiri dengan menyanyikan mars Partai Demokrat.

Baca juga: Jhoni Allen Bicara Soal Hasil KLB Partai Demokrat di Medan, Kepemimpinan AHY Disebut Demisioner

Baca juga: Biodata Profil Marzuki Alie Ketua Dewan Pembina Demokrat Versi KLB, Sepak Terjang di Dunia Politik

Moeldoko Terpilih jadi Ketum Demokrat

Dalam kongres yang berlangsung di Hotel The Hill Sibolangit tersebut, Moeldoko terpilih untuk memimpin Partai Demokrat ke depan.

Keputusan ini pun sudah diketuk dalam sidang,  namun masih menunggu persetujuan Moeldoko, yang langsung ditelpon panitia kongres

"Bapak Moeldoko yang terhormat, kami sepakat bapak sebagai Ketua Demokrat," ujarnya.

Mendengar hal tersebut, Moeldoko pun memberikan 3 pertanyaan sebelum menerima amanah tersebut, yaitu meminta kader untuk serius mendukungnya.

"Walaupun secara aklamasi memberikan kepracayaan kepada saya. tapi saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semua," ujarnya.

Kemudian karena para peserta KLB serius untuk mendukung, Moledoko pun menerima.

"Baik, saya terima menjadi Ketua Umum Demokrat," ujarnya.

Sebelumnya, kedatangan kubu Anti Konferensi Luar Biasa (KLB) ke Sibolangit langsung disambut dengan aksi kekerasan oleh massa Pro KLB, Jumat (5/3/2021).

Kedatangan massa Anti KLB langsung seketika diadang oleh beberapa massa Pro KLB berbadan tegap.

Beberapa orang berbadan tegap tampak sudah memasang badan di depan rombongan masing-masing.

"Sudah disana kalian orasi jangan disini," teriak salah seorang pria dalam video, Jumat.

"Yang penting jangan ada yang berbuat anarkis," teriaknya.

Tak berapa lama kemudian, beberapa orang tampak mengamuk-ngamuk berada tepat di depan sebuah SPBU.

Terlihat di antaranya ada yang membawa kayu dan benda berbahaya lainnya.

Aksi dorong-dorongan sempat terjadi di depan SPBU antara kelompok Pro KLB dan Anti KLB.

Karena tak mencapai kesepakatan, kerusuhan akhirnya pecah tepat di depan pintu masuk SPBU.

Kedua kubu saling adu jotos dan hanya dihalangi oleh pembatas SPBU.

Kemudian satu orang kader tampak terjatuh dan dipijak-pijak oleh kader lainnya.

Pria yang mengenakan kaos berwarna biru tampak pingsan dengan kondisi badan memiring ke kanan.

Pria yang mengenakan masker itu, tampak berulang kali dipijak dan mendapat hantaman di sekujur tubuh.

Informasi yang dihimpun beberapa bagian ditubuh korban alami luka dan kepala bocor akibat hantaman benda tumpul.

Sampai berita ini diturunkan, kondisi di lokasi KLB masih mencekam.

INGIN GAGALKAN KONGRES 

Kericuhan terjadi setelah kader Partai Demokrat Sumut menggelar apel di kantor DPD Partai Demokrat Sumut, Jalan Gatot Subroto, Jumat (5/3/2021).

Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain mengatakan, apel siaga dilakukan sebelum bergerak menuju The Hill Hotel, Sibolangit, Deli Serdang.

Ia menyebutkan KLB PD Demokraat digagas oleh Moeldoko, Marzuki Alie, Jonni Allen Marbun dan sejumlah mantan kader Demokrat lainnya.

Sehingga dia meminta polisi untuk segera membubarkan karena dinggap tidak ada ijin dan dianggap menimbulkan cluster baru Covid-19.

Usai menggelar apel, Herri langsung memimpin rombongan pembubaran KLB menuju Sibolangit, Deliserdang.

Rombongan yang berangkat tersebut merupakan perwakilan kader Demokrat se-Sumatera Utara.

Sebelum berangkat, mereka serentak menyuarakan "Tolak Muldoko".

"Partai Demokrat Sumut menolak KLB illegal di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang Sumatera Utara,"ujarnya lalu diikuti seruan Demokrat Sumatera Utara menolak Muldoko.

"Demokrat, siap...demokrat jaya..jaya..jaya..oleh kader Demokrat Sumut," teriak kader Demokrat.

Atribut partai sudah kelihatan mulai dari pintu masuk hotel dengan warna didominasi biru.

Pantauwan wartawan www.tribun-medan.com di lokasi, seluruh tamu yang hadir diperiksa terlebih dahulu.

Bahkan, pemeriksaan lebih ketat dari biasanya, di mana ada dua penjagaan yang mendata para tamu yang akan masuk.

Di sepanjang pintu masuk ke lokasi KLB, terlihat sudah terpasang umbul-umbul berupa bendera partai dengan warna dominan biru ini.

Di lokasi tersebut juga tampak sejumlah pemuda yang menggunakan kaos dengan tulisan Partai Demokrat.

Selain itu, di pintu gerbang juga tampak sejumlah orang yang diduga merupakan panitia dari KLB.

Tak hanya tamu dari kalangan biasa, bahkan untuk kalangan media saja tidak diperkenankan untuk masuk jika belum ada tanda pengenal khusus dari panitia.

Kader Partai Demokrat Hinca Panjaitan pun menegaskan,  KLB Partai Demokrat tersebut dipastikan ilegal.

"Sudah saya cek langsung ke Kapolri barusan, bahwa penyelenggaraan KLB itu dipastikan ilegal karena Polri baik Mabes maupun Polda Sumut sama sekali tidak memberikan izin penyelenggaraan KLB," terang Hinca Panjaitan XIII dihubungi Tribun Medan, Kamis (4/3/2021) malam.

Oleh karena penyelenggaraan KLB itu tidak ada izinnya, maka kata Hinca Panjaitan, polisi harus membubarkannya demi hukum.

Jika tidak dibubarkan, sambung dia, maka negara membiarkan pelanggaran hukum itu.

Tudingan Sasar Moeldoko 

Hinca memprotes keras dan semakin berkeyakinan Moeldoko sebagai Kepala KSP yang sama sekali bukan kader Partai Demokrat, justru menjadi aktor KLB tersebut.

Menurut Hinca Panjaitan, tidak tepat bila KLB itu masih disebut sebagai urusan internal Partai Demokrat.

"Kalau alasannya ini urusan internal Partai Demokrat sehingga tidak bisa dibubarkan meski tidak ada izin, kita pastikan alasan ini tidak benar. Selain alasan itu tak dapat dibenarkan oleh hukum, juga kita pastikan penyelenggaraan KLB ilegal ini justru melibatkan pihak eksternal secara sengaja dan menjadi aktor intelektualnya yakni Moeldoko sebagai Kepala KSP yang sama sekali bukan kader Partai Demokrat," jelas Hinca Panjaitan.

"Jadi tidak benar ini urusan internal semata tapi sudah melibatkan pihak eksternal. Jadi memang harus dibubarkan. Jika tidak dibubarkan, polisi dan Istana telah melakukan pembiaran pelanggaran hukum dan perusakan demokrasi kita secara permanen," sambungnya.

Hinca Panjaitan juga menyinggung keterkaitan KLB yang sarat melanggar protokol kesehatan pada masa Pandemi Covid-19 ini.

Karenanya, penyelenggaraan KLB yang dianggapnya ilegal ini harus dihentikan karena telah melanggar hukum dan melanggar protokol kesehatan.

DPC Partai Demokrat Siap Gagalkan KLB Sibolangit

Ketua Partai Demokrat Sumut Herri Zulkarnain membenarkan kabar KLB Partai Demokrat di Sumatera Utara.

"A1, lokasi pastinya di The Hill Sibolangit," ucap Herri.

Saat ini Herri Zulkarnain sedang mengumpulkan seluruh pimpinan DPC Partai Demokrat untuk melakukan Apel Siaga pada 5 Maret 2021.

"Besok kita Apel Siaga, seluruh pimpinan DPC yang satu haluan siap menggagalkan KLB," tambahnya.

Herri Zulkarnaen sendiri sudah melayangkan laporan ke Polrestabes Medan terkait kegiatan KLB ini.

"Benar, kita melapor ke Polrestabes Medan dan masih proses pelaporan. Kami segera konferensi pers," terang Zulkarnain, Kamis malam.

Herri mengaku melaporkan kelompok yang melakukan kudeta terhadap kepemimpinan AHY di Partai Demokrat.

Ketua Demokrat Medan Burhanuddin Sitepu juga mengamini isu KLB partai berlambang mercy disebut-sebut akan dilaksanakan di The Hills Sibolangit Hotel.

Burhanuddin Sitepu menyebutkan bahwa dirinya telah mendapatkan kabar itu dari DPP Demokrat.

"Iya sudah saya dengar dari DPP bahwasanya ada sekelompok orang yang menyatakan atau kader-kader Demokrat yang sudah dipecat berencana melaksanakan KLB Luar Biasa. Kita dapat informasi di The Hill Sibolangit," bebernya, Kamis (4/3/2021) kepada tribunmedan.com.

Kata dia, Partai Demokrat Medan telah mengirimkan anggota untuk mengecek langsung ke lapangan.

"Tetapi kalau menurut saya kayaknya sudah ada kerja sama antara pihak Demokrat yang tidak lagi anggota Demokrat dengan GAMKI ini. Jadi acara-acara Gamki izinnya tapi dibungkus acara kongres," bebernya

Hal ini dikuatkan dengan adanya temuan anggota yang melihat beberapa pemuda yang mengenakan kaos biru Demokrat sedang mempersiapkan dekorasi di lokasi hotel.

Diberitakan sebelumnya, munculnya daerah Sumut sebagai lokasi pelaksanaan KLB Partai Demokrat awalnya dilontarkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief.

Kata Andi Arief, sejumlah mantan kader Demokrat akan menggelar KLB di Sumut pada Kamis (4/3/2021) hingga Sabtu (6/3/2021).

Adapun dugaan itu ia simpulkan berdasarkan temuan investigasi tim Demokrat mengenai adanya sejumlah nama, salah satunya Moeldoko yang memesan kamar di hotel di Deli Serdang.

"Ini bukan desas-desus. Pak Moeldoko dan sebagian kader akan melakukan kudeta. Temuan tim kami terjadi di Hotel The Hill di Sibolangit Kabupaten Deli Serdang," tulis Andi dalam akun Twitternya @Andiarief_ , seperti dikutip dari Kompas.com yang telah diizinkan oleh Andi untuk mengutip tweet tersebut, pada Kamis (4/3/2021).

(cr4/tribun-medan.com) 

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul AHY DI KUDETA Moeldoko Jadi Ketua, Silaturahmi ke Pendiri Partai Sia-sia, Tak Mampu Selamatkan AHY?.

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved