Max Sopacua Tersinggung Jansen Sebut Gak Ada SBY Gak Ada Demokrat, 'Apa yang Dilakukan SBY 2004?'
"Kalau Jansen mengatakan kalau gak ada SBY, gak ada Demokrat itu buat saya tersinggung. Apa yang dilakukan SBY sejak 2004?," papar Max Sopacua.
Max Sopacua pun tampak emosi.
"Anda melihat wawancara Peter Gontha. Kalau wawancara itu bisa semuanya terjadi," papar Max.

"Yang kedua, mars Partai Demokrat dibuat Pak SBY," aku Jansen.
"Tanya dong, yang buat hymnenya siapa? Tanya dong, dia (Max Sopacua, red) yang bikin," jelas Jhoni Allen.
Max Sopacua terlihat emosi dengan sederet pernyataan Jansen Sitindaon. Melihat perdebatan panas, Najwa Shihab pun berusaha menenangkannya.
Adapun Jhoni Allen yang duduk disamping Max Sopacua tampak tertawa sinis.
"Jangan sok tahu anda itu. Hymne itu saya yang buat," tegas Max Sopacua.

"Ini pertanyaan dari junior ke senior, birunya logo Partai Demokrat itu yang menciptakan SBY. Tiap partai punya manifesto politik, SBY yang menciptakan untuk Demokrat," beber Jansen Sitindaon.
Sebagaimana diketahui, isu gerakan perebutan kekuasaan atau makar di tubuh Partai Demokrat belum juga selesai.
Isu tersebut pertama kali disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam konfrensi pers yang dilakukan Senin (1/2/2021).
AHY menuding ada pihak-pihak yang berupaya untuk mengangkat sosok baru menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dengan mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB).
Pada perkembangannya, tokoh-tokoh yang diduga menjadi dalang perebutan kekuasaan itu adalah Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, Marzuki Alie, Muhammad Nazaruddin, Darmizal dan Johni Allen Marbun.
Menanggapi isu tersebut, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya turut membuat pernyataan.
SBY menegaskan bahwa Partai Demokrat tidak diperjualbelikan untuk pihak-pihak yang ingin melakukan upaya perebutan kekuasaan.
"Bagi orang luar yang punya ambisi untuk merebut dan membeli Partai Demokrat, saya katakana dengan tegas dan jelas, Partai Demokrat not for sale, partai kami bukan untuk diperjualbelikan," kata SBY pada video yang dirilis Rabu (24/2/2021).