Kisah Warga yang Ramai-ramai Jual Ginjal Seharga Rp 50 Jutaan Untung Bayar Utang, Kini Menyesal

Kisah Warga yang Ramai-ramai Jual Ginjal Seharga Rp 53 Juta Untung Bayar Utang, Kini Mereka Menyesal

Editor: Slamet Teguh
Tribun Wow
ILUSTRASI 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kemiskinan yang melanda membuat orang nekat melakukan apa saja.

Hal itu pulalah yang dilakukan oleh warga Afghanistan ini.

Putus asa, warga Afghanistan dikabarkan beramai-ramai menjual ginjal dengan harga murah karena himpitan ekonomi.

Di pinggiran kota miskin Herat di Afghanistan barat, setidaknya 32 orang dari 150 keluarga memiliki bekas luka operasi ginjal, kata Ebrahim Hakimi tetua setempat.

Laporan dari The Telegraph pada Selasa (23/2/2021) mengungkap sekelompok pria memperlihatkan bekas luka sepanjang sekitar 30 cm di samping perut mereka.

Garis yang merupakan bekas pembedahan itu hanya contoh kecil dari banyaknya warga Afghanistan yang rela menjual ginjalnya.

Hakimi melanjutkan, pria-pria itu terpaksa melakukannya karena faktor kemiskinan dan ada pasar gelap yang menjual organ ilegal di kota itu.

"Semua orang ini bisa saja jadi perampok atau menodongkan senjata untuk mendapat uang, tetapi mereka tidak melakukannya. Yang mereka punya adalah ginjal dan mereka menjualnya demi keluarga," ujar Hakimi.

Namun, menjual ginjal terkadang tak sebanding dengan risiko yang mereka tanggung.

Kesehatan menjadi taruhannya dan peluang kerja mengecil, demi uang instan puluhan juta rupiah.

Warga menggotong seorang remaja yang terluka akibat ledakan di sebuah masjid di distrik Haska Mina, sekitar 50 kilometer dari Jalalabad, ibu kota provinsi Nangarhar, pada Jumat (18/10/2019).
Warga menggotong seorang remaja yang terluka akibat ledakan di sebuah masjid di distrik Haska Mina, sekitar 50 kilometer dari Jalalabad, ibu kota provinsi Nangarhar, pada Jumat (18/10/2019). ((AFP / NOORULLAH SHIRZADA))

The Telegraph pekan lalu bertemu dengan puluhan pria dan wanita, yang mengaku telah menjual ginjalnya meski melanggar hukum.

Sebenarnya isu menjual ginjal ini sudah beredar luas di kota dekat perbatasan Iran itu selama bertahun-tahun, tetapi pengungkapan ke media awal bulan ini mengejutkan banyak orang.

Salah satunya adalah klinik transplantasi yang diduga turut membantu praktik ilegal itu, tetapi dibantah mereka dengan balik menuding orang-orang berbohong telah menjual ginjal.

Kebanyakan orang-orang yang menjual ginjal adalah korban perang yang mengungsi ke Herat dan bekerja sebagai buruh harian.

Baca juga: Polemik Isu Kudeta AHY, Jhoni Allen Marbun Terang-terangan Sebut SBY-lah Kudeta Anas Urbaningrum

Baca juga: Suami Syok Temukan Terowongan Bawah Tanah di Rumahnya, Ternyata Buat Selingkuh Istri dengan Tetangga

Baca juga: Sosok Ilal Ferhard Blak-blakan Sebut SBY Bukan Pendiri Partai, Moeldoko Sosok Kuat Pengganti AHY

Najbullah (32) misalnya, pria asal Faryab yang tinggal di kamp pengungsian ini menjual ginjalnya seharga 300.000 Afghani (Rp 55,26 juta) untuk membayar utang pernikahannya.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved