Kisah Pilu Ng Man-tat 'Paman Boboho' Terjerat Utang Judi, Termotivasi Usai Ditolak Chow Yun Fat
Bermain di film sebagai "Paman Boboho" membuatnya terkenal sehingga seolah-olah, Ng Man-tat aktor Indonesia.
TRIBUNSUMSEL.COM, HONG KONG - Salah satu aktor legendaris Hong Kong meninggal dunia.
Dia adalah Ng Man-tat yang meninggal kemarin Sabtu (27/2/2021).
Bagi generasi 80 dan 90-an tentu saja mengenal pria yang satu ini.
Dia banyak membintangi film Mandarin.
Cukup wajar memang, karena begitu seringnya wajah Ng Man-tat menghiasi televisi Indonesia.
Kisah hidup Ng Man-tat sendiri penuh liku-liku, dan tak mulus hingga ia mendapatkan nama besar.
Baca juga: Belum Setahun, Artis Cantik Ini Gugat Cerai Suami, Dulu 3 Hari Kenal Langsung Mau Diajak Nikah
Dikutip dari South China Morning Post, Ng Man-tat awalnya belajar seni peran dari sebuah kelas di HongKong.
Tahukah anda, saat belajar, ia satu kelas dengan aktor film laga terkenal Chow Yun-Fat.
Mereka pun berteman di sekolah seni peran itu.
Ng Man-tat berhasil mewujudkan ambisinya cari nafkah di dunia entertainment.
Ia menarik perhatian pada 1979, lewat acara televisi Chor Lau-heung.
Ketenaran didapatkannya lewat televisi.
Hingga pada 1981, ia mendapatkan kontrak pertamanya di film layar lebar, lewat film Heroic Cops, film yang menceritakan imigran ilegal di HongKong.
Dapat banyak uang, Ng Man-tat mulai kena godaan gaya hidup.
Dia terbenam dalam kegemaran minum miras, berjudi, dan main wanita.
Gaya hidup itu membuatnya terjerat utang.
Pada era 1980-an, utangnya mencapai lebih dari Rp 500 juta.
Di masa itu, jumlah uang itu sangatlah besar.
Ng Man-tat mulai terdesak.
Ia berusaha pinjam uang ke Chow Yun Fat.
Tapi, Chow menolak.
Baca juga: Bak Senjata Makan Tuan, Ayam Jantan Bunuh Pemiliknya saat Disabung, Tertusuk Pisau di Kaki
"Aku sangat malu bila aku bilang ke publik kalau aku bangkrut. Aku mulai cari akal. Aku tak berani bilang ke keluargaku, jadi aku berusaha utang ke Chow Yun-fat,” kata Ng, dalam satu kesempatan wawancara bersama SCMP.
Menurut Ng, Chow Yun Fat ketika itu sukses dan hidup makmur di HongKong.
"Dia terkenal dan punya banyak uang. Pada saat itu aku bilang utang uang padanya, tapi dia menolak,"
"Aku sangat marah padanya. Karena dia bilang pokoknya tidak, bahkan tanpa menjelaskan mengapa dia tak mau meminjamiku," kata Ng.
Belakangan, Ng sadar, sikap Chow itu justru menolongnya keluar dari jeratan utang.
Chow rupanya tahu, bila ia memberi utang, maka Ng akan ketergantungan dan tidak bekerja keras.
Setelah kejadian itu, Ng berterus terang ia mengalami bangkrut.
Tapi setelah itu ia memulai segalanya dari nol.
Ia bekerja keras untuk mendapatkan peran di film.
Takdir kemudian membuat Ng bermain bersama Stephen Chow di drama televisi The Final Combat dan The Justice of Life pada akhir 1980-an.
Duet maut film komedi mandarin ini membuat publik tergila-gila.
Sisanya? tinggal sejarah. Ng Man-tat dan Stephen Chow meledak di dunia perfilman HongKong.
Film Shaolin Soccer di 2001, menjadi film terakhir Ng bersama Stephen Chow.
Film yang mengundang gelak tawa tiada akhir itu masih melekat di benak banyak publik Indonesia, hingga kini.
Ng Man-tat meninggal dunia karena kanker hati.
Keluarga menyebut Ng meninggal dalam kondisi 'tenang', setelah sebelumnya tertidur.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kisah Paman Ng Man-tat, Nyaris Bangkrut karena Mabuk dan Judi, Bangkit Gara-gara Tak Dapat Utangan