Berita Muratara

Profil Inayatullah Wabup Muratara, Malang-melintang jadi Da'i, Namanya Tersohor Hingga ke Jambi

Alhamdulillah, kami ditakdirkan untuk memimpin Muratara, jabatan ini adalah amanah yang diberikan rakyat kepada kami.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH
Wakil Bupati Muratara H Ahmad Inayatullah. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - H Inayatullah resmi menjadi Wakil Bupati (Wabup) Musi Rawas Utara (Muratara).

Dia mendampingi Devi Suhartoni Bupati Muratara terpilih yang sebelumnya menjabat Wabup Muratara periode lalu.

Devi dan Inayatullah dilantik Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru di Griya Agung Palembang, Jumat (26/2/2021).

Mereka adalah pemenang Pilkada Kabupaten Muratara tahun 2020 yang digelar 9 Desember lalu.

Devi-Inayatullah meraih suara terbanyak mengalahkan petahana Bupati Syarif Hidayat dan calon jalur perseorangan Akisropi Ayub.

"Alhamdulillah, kami ditakdirkan untuk memimpin Muratara, jabatan ini adalah amanah yang diberikan rakyat kepada kami," kata Inayatullah.

Pria dengan nama lengkap H Ahmad Inayatullah ini terjun ke dunia politik setelah mendapat tawaran menjadi wakil Devi Suhartoni.

Baca juga: Profil Devi Suhartoni, Anak Dusun Kerja di Perusahaan Tambang hingga jadi Bupati Muratara

Sebelumnya dia merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kementerian Agama Kota Lubuklinggau.

Inayatullah tak ragu melepaskan statusnya sebagai PNS demi mengabdi di tanah kelahirannya sebagai wakil bupati.

Keyakinannya ternyata berbuah manis lantaran meraih kemenangan pada Pilkada Muratara tahun 2020 mendampingi Devi Suhartoni.

"Menjadi PNS adalah pelayan masyarakat dalam lingkup yang tidak terlalu besar."

"Insyaallah atas jabatan ini kami bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup yang lebih besar," kata Inayatullah.

Baca juga: Personel Brimob Sumsel Senjata Lengkap Kawal 18.270 Vial Vaksin Covid19 hingga Batas Lampung-Jambi

Baca juga: Pertama di Indonesia, Kendaraan Bermotor yang Sudah Bayar Pajak Akan Ditempel Stiker Tanda Lunas

Selain menjadi PNS, Inayatullah dikenal sebagai ulama di Bumi Silampari (Kabupaten Musirawas, Kota Lubuklinggau, dan Kabupaten Muratara).

Dia sempat menjabat Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Lubuklinggau tahun 2009-2014.

Dia juga pernah menjadi pengajar di Ponpes ICM Lubuklinggau tahun 1996-1998 dan Ponpes Al-Ikhlas Lubuklinggau tahun 1998-2008.

Meski berdomisili di Kota Lubuklinggau, Inayatullah ternyata putra asli Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara.

Inayatullah mengenyam pendidikan di SD Negeri 5 Rupit tamat tahun 1987 dan SMP Negeri 1 Rupit tamat tahun 1991.

Dia kemudian melanjutkan sekolahnya ke SMA Pondok Pesantren (Ponpes) Islamic Center Muhammadiyah (ICM) Lubuklinggau tamat tahun 1994.

Dia merupakan alumni Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bumi Silampari Lubuklinggau tamat tahun 2002.

Pria kelahiran Muara Rupit, 31 Januari 1976 ini juga dikenal sebagai penceramah kondang dengan panggilan Ustaz Inaya.

Dia sudah malang-melintang mensyiarkan ajaran Agama Islam hingga ke pelosok daerah terutama di Kabupaten Muratara.

Kini suami Umi Desi Tri Angreini ini masih aktif menjadi Ketua Forum Komunikasi Mubaligh Silampari.

Namanya tak hanya terkenal di Muratara, Musirawas dan Lubuklinggau saja, bahkan sudah tersohor hingga ke Provinsi Jambi.

"Saya sering juga dipanggil sampai ke Jambi, mengisi ceramah kalau ada hari-hari besar Islam," kata Inayatullah.

Dia mengaku akhirnya terjun ke dunia politik karena terpanggil dan mendapat restu dari orangtuanya.

Inayatullah ingin turut serta mengerahkan pemikirannya dalam membangun tanah kelahiran.

"Saya terpanggil, orangtua juga merestui, kemudian Pak Devi menggandeng saya, alhamdulillah kami mendapat amanah dan rakyat," tuturnya.

Ikuti Kami di Google Klik

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved