Vaksin Corona

Mengenal Vaksin Sinopharm dan Moderna untuk Vaksinasi Mandiri, Apa Bedanya dengan Sinovac?

Pemerintah berencana mendatangkan Vaksin Sinopharm dan Moderna untuk program vaksinasi mandiri di Indonesia. Ini beda dengan Vaksin Sinovac

Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM/ABRIANSYAH LIBERTO
Petugas menurunkan vaksin dari truk untuk diletakan di gudang penyimpanan di Palembang. Pemerintah berencana mendatangkan Vaksin Sinopharm dan Moderna untuk program vaksinasi mandiri di Indonesia 

TRIBUNSUMSEL.COM-Pemerintah berencana mendatangkan Vaksin Sinopharm dan Moderna untuk program vaksinasi mandiri di Indonesia. Apa bedanya dengan Vaksin Sinovac yang diberikan untuk masyarakat Indonesia saat ini?

Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara The Indonesia 2021 Summit: The Future is Now, Selasa (23/2/2021) mengatakan, kemungkinan sebanyak 3,5 juta dosis vaksin corona yang akan tiba di Indonesia bulan Maret 2021 ini.

Ada dua jenis dua produsen vaksin yakni Sinopharm dan Moderna.

Total jumlah dua jenis vaksin ini akan didatangkan sebanyak 20,20 juta dosis. Sebanyak 15 juta dosis adalah vaksin Covid-19 dari Sinopharm dan 5,2 juta dosis dari Moderna.

Baca juga: 182.700 Dosis Vaksin Covid-19 Bio Farma Diprioritaskan untuk Lansia dan Pelayan Publik

Vaksin Sinopharm

Vaksin Sinopharm merupakan buatan perusahaan farmasi milik pemerintah China.

Pada akhir Desember 2020, Sinopharm mengumumkan vaksin virus corona buatan mereka memiliki efektifitas 79,34 persen melindungi dari infeksi Covid-19.

Hasil uji klinis fase 3 di China memperlihatkan bahwa vaksin tersebut aman, dan relawan yang telah menerima dua kali suntikan vaksin sukses memproduksi antibodi tingkat tinggi.

Saat ini, lebih dari 43 juta dosis vaksin corona buatan perusahaan China National Pharmaceutical Group alias Sinopharm ini telah digunakan di seluruh dunia. Angka ini termasuk 34 juta vaksin Sinopharm yang digunakan di Tiongkok, dan 9 juta sisanya di negara-negara lain.

China National Biotec Group Company (CNBG), unit usaha Sinopharm memiliki dua jenis vaksin Covid-19. Satu dikembangkan oleh unit di Beijing dan telah mendapat izin penggunaan umum di Tiongkok, sementara satu lagi mendapat izin penggunaan darurat di beberapa negara termasuk Irak, Pakistan dan Maroko.

Sinopharm mengklaim, orang yang sudah mendapatkan vaksin corona bikinannya bahkan sudah melakukan perjalanan ke lebih dari 150 negara dan belum ada kasus temuan infeksi.

Baca juga: Vaksinasi Tahap II Mulai Maret, Ini Link Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 Untuk Lansia

Vaksin Moderna

Vaksin Moderna asal Amerika Serikat berdasarkan hasil uji coba fase 3, menunjukkan kemanjuran 94,1 persen (sebelumnya 94,5 persen) dan 100 persen efektif mencegah kasus penyakit Covid-19 yang parah.

Uji coba fase 3 vaksin Covid-19 Moderna melibatkan 30.000 peserta AS. Setengah dari peserta diberi dua dosis vaksin (pemberian terpisah dengan jeda empat minggu) dan setengah lainnya diberi vaksin plasebo yang dijadikan kelompok kontrol.

"Analisis primer yang menunjukkan hasil positif ini menegaskan kemampuan vaksin untuk mencegah penyakit Covid-19 dengan tingkat kemanjuran 94,1 persen. Terpenting, vaksin kami mampu mencegah penyakit Covid-19 yang parah," kata Stéphane Bancel, CEO Moderna, seperti dikutip dari IFL Science.

Sementara itu, vaksin Covid-19 Moderna juga disebut telah terbukti menghasilkan antibodi kuat yang bertahan setidaknya selama tiga bulan. Meski tampaknya ada potensi kekebalan jangka panjang, itu masih harus dibuktikan secara pasti.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved