Isra Miraj 2021

Apa Arti Isra Miraj, Isra Miraj Adalah, Kisah Perjalanan Nabi Muhammad SAW ke Langit Ketujuh

Apa Arti Isra Miraj, Perjalanan Nabi Muhammad SAW Diperlihatkan Tanda-tanda Kebesaran Allah SWT firman Allah Quran Surat Al-Israa ayat: 1: Artinya

Penulis: Abu Hurairah | Editor: Abu Hurairah
Tribunsumsel.com
Apa Arti Isra Miraj, Isra Miraj Adalah, Kisah Perjalanan Nabi Muhammad SAW ke Langit Ketujuh 

TRIBUNSUMSEL.COM - Sebentar lagi umat islam akan memperingati Isra Miraj 1442 Hijriah pada tanggal 27 Rajab bertepatan hari Kamis 11 Maret 2021.

Isra Miraj ditandai sebagai penghujung di bulan Rajab penanggalan Hijriah dan semakin dekatnya bulan suci Ramadhan.

Lantas, apa itu Isra Miraj? Sejarah peristiwa Isra Miraj?

Isra Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW atas perintah Allah SWT yang ditempuh dalam waktu semalam.

Dikutip dari 'Buku Siswa Sejarah Kebudayaan Islam, Kemenag RI 2014' dalam firman Allah Quran Surat Al-Israa ayat: 1:

Artinya

“Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya) agar Kami perlihatkan kepada-Nya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS. al-Israa:1)

Baca juga: Dampak Minuman Keras Saat Dicampur Dengan Sirop dan Obat Batuk, Dua Pemuda Tewas Secara Tragis

Baca juga: Gelay Artinya Apa, Bahasa Gaul Viral Oleh Nissa Sabyan, Ini Asal Usul Muncul Kata Ini

Baca juga: Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) Adalah Pengganti IMB, Apa Itu? Ini Sanksi Pelanggaran

Isra’ Mi’raj terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun 621 M, yaitu 3 tahun sebelum hijrah.

Perjalanan Isra’ dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa

a. Nabi Muhammad Saw. mengendarai Buraq yang dibawa Malaikat Jibril dari Surga.

b. Dalam perjalanan, berhenti sejenak dan melaksanakan salat sunnah 2 rakaat di Madinah, Jibril menjelaskan kepada Nabi Muhammad Saw. bahwa ditempat inilah kelak Nabi Muhammad Saw. berhijrah.

c. Setelah melanjutkan perjalanan, Jibril menyuruh Nabi Muhammad Saw. turun untuk salat sunnah 2 rakaat. Di Thuur Sina, yaitu tempat Nabi Musa AS. berbicara langsung dengan Allah Swt.

d. Kemudian untuk yang ketiga kalinya Jibril menyuruh Nabi Muhammad Saw. berhenti untuk melakukan salat sunnah 2 rakaat lagi. di Baitul Lahm, tempat Nabi Isa AS. Lahir.

e. Dalam perjalanan, Nabi Muhammad Saw. mengalami peristiwa peristiwa yang sangat bermakna.

Baca juga: Tanggal Berapa Hijriah Isra Miraj 2021? Ini Amalan Menyambut Peristiwa Isra Miraj 27 Rajab

Perjalanan Mi’raj dari Masjidil Aqsa ke langit ketujuh (Sidratul Muntaha).

Setelah melalui perjalanan dari langit pertama hingga langit ketujuh, Nabi Muhammad Saw. kemudian melanjutkan perjalanan tanpa ditemani oleh Malaikat Jibril.

Pada saat itulah Nabi Muhammad Saw. menerima perintah salat langsung dari Allah Swt.

Sebagaimana telah kalian ketahui bahwa maksud isra’ dan mi’raj Nabi Muhammad Saw. adalah agar Allah Swt. memperlihatkan tanda-tanda kebesaran-Nya

- Peristiwa apa yang dialami Rasulullah ketika menjalankan isra’ dan mi’raj?

1. Bertemu dengan Jin Ifrid.

2. Rasulullah menyaksikan orang yang tak henti-hentinya menuai (memanen) hasil tanamannya. Sebagai gambaran bagi orang yang berjuang dalam membela agama Allah. Amal mereka dilipatkan gandakan sampai 700 kali.

3. Nabi Muhammad Saw. mencium bau harum. Jibril menjelaskan bahwa bau tersebut adalah bau dari kuburan Mashithah beserta keluarganya yang dibunuh oleh Raja Fir’aun karena tetap teguh mempertahankan keimanannya kepada Allah Swt.

4. Gambaran dosa dan hukuman bagi orang yang berzina. Nabi diperlihatkan ada beberapa orang yang sedang membawa daging, dan disebelah orang orang itu terdapat daging yang sudah membusuk, kemudian orang-orang itu membuang daging yang dibawanya dan mengambil daging yang sudah membusuk.

5. Gambaran dosa dan hukuman bagi orang yang suka makan riba. Nabi diperlihatkan ada orang yang perutnya sangat besar sehingga sukar untuk berjalan.

6. Gambaran dosa dan hukuman bagi orang yang suka berdusta dan membicarakan keburukan orang lain. Nabi diperlihatkan ada orang yang memotong lidahnya sendiri, setelah lidahnya terpotong kemudian tersambung kembali, begitu seterusnya berulang-ulang.

7. Kemudian Nabi juga diperlihatkan gambaran wajah-wajah para malaikat penjaga neraka. Wajahnya menakutkan, tidak tersenyum dan tidak memperlihatkan keramahan dan kelembutan sedikitpun.

Banyak peristiwa yang disaksikan oleh Nabi Muhammad Saw. dalam perjalan isra’ mi’raj tersebut. Hal ini merupakan peringatan agar manusia jangan sampai berbuat dosa, sekecil apapun dosa pasti akan ada balasannya.

Manusia hendaknya selalu berbuat baik. Karena sekecil apapun kebaikan akan ada pahalanya. Ayo kita perbanyak amal saleh!

Di samping mengalami peristiwa yang menakjubkan diatas, ada sesuatu yang lebih utama yang diperoleh Rasulullah ketika mi’raj.

Baca juga: Gelombang 12 Kartu Prakerja Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 12

Apa hasil Rasulullah dimi’rajkan ke langit?

Selama perjalanan isra’ dan mi’raj Nabi Saw. selalu ditemani dan dipandu oleh Jibril AS. Namun ketika hendak naik ke Sidratul Muntaha, Jibril tidak lagi menemani beliau.

Beliau harus naik sendiri untuk menjemput perintah langsung Sang Khaliq, yakni perintah salat lima waktu yang wajib dilaksanakan oleh beliau dan seluruh Umat Islam.

Setelah menerima perintah itu, Nabi kembali ke Mekah bersama Jibril AS. Nabi tiba kembali di tempat, pada malam itu juga. Sebuah perjalanan yang hanya dapat terjadi atas qudrat dan iradat-Nya. Subhanallah.

- Bagaimana sikap Rasulullah setelah kembali dari isra’ mi’raj?

Rasulullah harus segera menyampaikan perintah salat yang baru saja diterima kepada umatnya. Beliau merasa cemas akan sikap kaumnya.

Apakah mereka akan bisa menerima kebenaran peristiwa yang dialaminya. Sementara kejadian yang dialaminya memang sangat luar biasa. Beliau berpikir bagaimana menyampaikan berita itu kepada umatnya.

- Bagaimana reaksi kaum Quraisy mendengar berita isra’ mi’raj?

Rasulullah yang bersifat tabligh akan selalu menyampaikan setiap wahyu Allah kepada umatnya. Beliau tak akan menyimpan wahyu itu meskipun berat tantangan yang akan dihadapinya.

Beliau menceritakan peristiwa isra’ mi’raj dihadapan orang-orang Quraisy.

Ternyata benar, kebanyakan penduduk Quraisy tidak percaya akan kebenaran peristiwa isra’ mi’raj. Bahkan mereka banyak yang menganggap Nabi telah gila.

Dalam kondisi seperti itu, Abu Bakar datang membesarkan hati Nabi. Ia membenarkan dan mempercayai semua cerita Nabi.

Sebagai seorang yang beriman kita harus percaya dan yakin akan kebenaran peristiwa isra’ mi’raj Nabi Muhammad Saw.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved