Jokowi Tegas, Bakal Copot Pangdam hingga Kapolda yang Gagal Atasi Karhutla, Sebut Aturan Tetap Sama

Jokowi Tegas, Bakal Copot Pangdam hingga Kapolda yang Gagal Atasi Karhutla, Sebut Aturan Tetap Sama

Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com
Kebakaran Hutan dan Lahan Mulai Terjadi di Pagaralam, Lahan di Kawasan Bandara Atung Terbakar (ILUSTRASI) 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kerap terjadi di Indonesia.

Sejumlah daerah seperti Kalimantan dan Sumatera kerap kali terjadi karhutla serta menyebabkan asap tebal.

Bukan hanya di Indonesia.

Bahkan, asap dampak dari karhutla ini sampai ke negara tertangga.

Tak mau hal ini terjadi lagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengancam mencopot pejabat aparat pemerintahan, TNI/Polri di daerah jika tak serius menangani dan mengendalikan karhutla.

Ia menyebut, aturan main sejak 2016 berupa ancaman pencopotan jabatan bagi Pangdam, Kapolda, Danrem, Dandim, hingga kapolres masih berlaku.

“Sekali lagi ini untuk mengingatkan agar tidak lupa pada aturan main yang sudah kita sepakati di 2016."

"Di 2016 kita punya kesepakatan. Kesepakatannya adalah bagi Pangdam, Kapolda, Kapolres, Danrem, dan Dandim yang baru agar tahu dan aturan mainnya tetap sama," ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/2/2021), dikutip dari Presidenri.go.id.

"Kalau di wilayah saudara-saudara ada kebakaran dan membesar dan tidak tertangani dengan baik, aturan mainnya tetap sama, belum saya ganti."

"Saya kira kita masih ingat semuanya. Kalau yang ikut rutin setiap tahun pertemuan seperti ini dengan saya pasti masih ingat, yaitu dicopot, yaitu diganti,” tegas Jokowi.

Baca juga: Menteri PUPR Marah-marah ke Anies Soal Banjir, Ade Armando Sebut Anies Baper ke Jokowi dan Ahok

Baca juga: Mantan Waketum Gerindra Sebut Anies, Prabowo, dan Semua Capres Kalah Jika Jokowi Boleh 3 Periode

Baca juga: Pemerintahan Jokowi Saat ini Disebut Otoritarianisme, Mirip Dengan Era Orde Baru, Sebut Alasannya

Ia mengingatkan, seluruh jajaran terkait agar tidak mengendurkan kewaspadaan terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan.

Jokowi berharap jajarannya menyiapkan rencana pencegahan yang matang dan detail terkait hal tersebut.

“Kita harapkan sebuah rencana pencegahan yang matang, yang detail, sinergi semakin kuat, dan eksekusi lapangan yang semakin efektif."

"Karena berdasarkan laporan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), tahun 2021 sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan masih mendapatkan hujan menengah tinggi hingga bulan April."

"La Nina masih akan bertahan hingga semester satu ini," ungkapnya.

"Bulan Mei diperkirakan akan menjadi fase transisi dari musim hujan ke musim kemarau."

"Tapi kita harus tetap waspada, jangan lengah,” kata Jokowi.

Ia telah menerima laporan, kebakaran hutan dan lahan mulai terjadi sejak akhir Januari 2021.

Di Provinsi Riau sudah terjadi 29 kejadian, dan di Kalimantan Barat terdapat 52 kejadian.

Meskipun di kedua daerah tersebut saat ini masih bisa tertangani dengan baik, Jokowi mengingatkan agar Gubernur Riau dan Kalimantan Barat tetap waspada agar Karhutla tidak meluas lagi.

Dia tak ingin pengalaman kebakaran hutan hebat yang terjadi 2015 lalu terulang.

“Saya ingat betul di 2015 saya mau ke Riau, ke Pekanbaru, turunnya di Padang. Seingat saya mungkin delapan jam saya lewat darat."

"Saya juga ingat di tahun 2015 waktu saya akan ke Pulang Pisau, itu ada di Kalimantan Tengah, saya turun di Kalimantan Selatan di Banjarmasin, lewat darat."

"Seingat saya empat jam. Ini jangan sampai kejadian lagi,” papar dia.

Terkait karhutla di Provinsi Riau, Jokowi mengapresiasi langkah cepat dari pemerintah provinsi setempat yang telah menetapkan status siaga darurat karhutla.

Dengan langkah cepat tersebut, diharapkan penanganan di lapangan bisa lebih cepat dan lebih baik.

“Ini bagus, bersiap-siap. Jangan sampai nanti administrasinya, payung hukumnya belum siap sudah kebakarannya membesar, mau melakukan sesuatu enggak ada payung hukumnya."

"Saya kira Gubernur Riau benar, didahului dulu. Karena Riau memang untuk kebakaran hutan ini dari pengalaman yang lalu-lalu angkanya lebih tinggi dibandingkan provinsi yang lain,” ujarnya.

Jokowi menyebut, di pulau Sumatera berpotensi terjadi karhutla pada Februari 2021.

Sementara itu, pada Mei hingga Juli sebagian Kalimantan dan Sulawesi juga berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Adapun puncaknya diperkirakan berada pada Agustus dan September.

“Kita harus betul-betul tahu puncaknya kapan sehingga persiapannya apa dimulai dari sekarang."

"Planning-nya disiapkan, organisasinya dicek betul sudah bekerja atau tidak."

"Pada saat betul-betul nanti panas, kita sudah siap semuanya,” jelas Jokowi.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Ancam Copot Pangdam hingga Kapolda yang Gagal Atasi Karhutla: Aturan Mainnya Tetap Sama.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved