Diminta Tidak Bikin Gaduh Partai Demokrat, Mantan Sekjen Marzuki Alie Ungkap Hal Ini
Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) partai Demokrat Marzuki Alie enggan berkomentar banyak, terkait desakan sejumlah kader Demokrat Sumsel.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,--Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) partai Demokrat Marzuki Alie enggan berkomentar banyak, terkait desakan sejumlah kader Demokrat Sumsel, yang meminta dirinya terus membuat gaduh partai yang dinahkodai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dengan manuver yang dilakukan eks petinggi Demokrat.
Menurutnya, kader- kader Demokrat di Sumsel harusnya berdiskusi ataupun berbicara langsung dengannya terkait, apa yang ia sampaikan selama ini ke publik.
"Suruh mereka ke kampus (UIGM Palembang) jangan ngomong dipublik, kebenaran aku di Palembang. Jangan meloki (ikuti) issue nasional kalau dak ngerti masalah," kata Marzukie Alie saat dihubungi Tribun Sumsel.com, Senin (22/2/2021).
Mantan ketua DPR RI itu pun, mengingatkan pada pengurus partai Demokrat Sumsel yang ada, jika mereka menganngap dirinya sebagai senior partai Demokrat, dan bisa duduk di kepengurusan saat ini, adalah sumbagsih dirinya.
"Saya minta mereka (DPD datang), aku ini wong Sumsel, ngapo nak polemik di media. Kecuali sudah tidak nganggap aku lagi, dan mereka masuk ke PD (Partai Demokrat) semua, aku yang fasilitasi. Jangan sedang menikmati karya senior, lalu merasa memiliki sendiri, jadi apa salahnya silaturahim," tukasnya.
Sekedar informasi, kemelut partai Demokrat dibawah kepemimpinan Ketua umum (Ketum) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terus dirongrong eks kader partai Demokrat seperti Marzukie Alie dan Syofwatillah Mohzaib (Opat) yang notabanenya orang Sumsel, dengan mendorong dilaksanakannya Kongres Luar Biasa (KLB) maupun mengadu domba dengan partai lain.
Baca juga: AHY Sebut Partai Demokrat Miliki Lima Hal Untuk Memberdayakan Politik Bagi Perempuan
Partai Demokrat Sumsel sendiri berharap keduanya sebagai senior di partai Demokrat, untuk menghentikan manuver- manuvernya yang dianggap memecah dan merugikan partai.
Apabila masih dilakukan, kader Demokrat tidak akan berdiam diri, dan akan membuka kebobrokan kader yang dianggap penghianat tersebut.
"Jadi berhentilah untuk menyuarakan KLB dan lainnya, karrna kita tahu kepemimpinan AHY dinggap berhasil, ini dibuktikan dengan elektabilitas partai Demokrat yang kian meningkat kinerjanya, dan juga dirasakan langsung oleh masyarakan terutama dimasa covid-19 saat ini," kata ketua DPD Partai Demokrat Sumsel Ishak Mekki yang didampingi Wakil Ketua DPD Chairul S Matdiah, di Palembang, Senin (22/2/2021).
Dalam kesempatan itu juga, Ishak yang didampingi Sekretaris DPC Demokrat Palembang Anton Nurdin dan Bendahara Zainal Abidin mengingatkan kepada MA dan Opat, agar tidak melupakan jasa partai Demokrat dan Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang sempat mengantarkan keduanya jadi anggota senayan (DPR RI).
Namun, keduanya terkesan ingin mengadu domba antara dua tokoh nasional, terkait hubungan antara Presiden ke 6 SBY dengan Presiden ke 5 Megawati Soekarno Putri selama ini.
"Beliau (MA) selama ini telah diberikan kesempatan sebagai Sekjen PD, dan ketua DPR RI. Dimana, kita tahu juga apa yang dilakukan itu tidak luput daripada jabatan dan pengaruh pak SBY saat itu selaku Ketum partai Demokrat dan Presiden. Jadi kita ingatkan mereka jangan ibarat kacang lupa pada kulitnya," tegas anggota DPR RI ini.
Mantan Wakil Gubernur Sumsel ini pun mengajak kepada kader- kader Demokrat se Sumsel, untuk berbicara kepublik dalam membuka terang kesolidtan dan kekompakan mendukung ketum AHY yang dipilih secara aklamasi selama ini.
"Kader- kader yang ada juga harus bicara kepublik, jika kita tidak ingin di adu domba dan kita siap buka aib- aib yang ada di MA selama ini. Sebab, apa yang disampaikan ada bukti dan fakta- fakta seperti yang disampaikan DPP, apalagi Opat yang juga pernah duduk sebagai Sekretaris DPD Sumsel hingga menjabat anggota DPR RI.
Harapan saya, karena kita hormati keduanya sebagai tokoh dan senior Demokrat, mohon dihentikan manuver- manuver dan nyinyir yang disuarakan MA ke publik," tandasnya
Ishak sendiri memastikan, kepengurusan partai Demokrat di Sumsel sampai saat masih solid, dan pihaknya sendiri mengakui tidak menampik jika ada kader yang terendus berkhianat yang saat ini berada dikepengurusam DPC PALI namun bekerja di salah satu BUMD kota Palembang dan akan segera diberikan sanksi.
"Kita berharap kader saat ini tetap kompak, dan jika berkhianat akan diberikan sanksi tegas oleh partai," tegasnya.
Baca juga: Dinggap Sebagai Sebagai Senior, Demokrat Sumsel Minta Marzukie Alie Hentikan Manuver Politik
Wakil ketua DPD Demokrat Chairul S Matdiah menambahkan, jika MA yang selama ini dianggap sebagai kader senior untuk menghormati SBY sebagai ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat, yang telah memberikan jasa besar kepada dirinya.
"Kita harap MA dapat menghormati SBY, karena atas jasa beliaulah mereka terpilih. Jadi kita berharap MA dan OP showan dan datangi SBY agar permsalahan ini dapat di rem. Kita berharap juga untuk DPD dan DPC supaya jangan sampai terganggu dengan manuver senior itu, jika ini tetap berjalan tentulah kader Partai Demokrat di Sumsel akan tersinggung," jelasnya.
Ditempat yang sama Sekretaris DPC Demokrat kota Palembang Anton Nurdin memastikan, jika saat ini jajarannya madis solid dan tetap setia pada ketum AHY.
"Di kepengurusan kota Palembang hampir tidak ada yang berani ganggu, dan saya akan pasang badan untuk Ketum AHY," pungkasnya.