Berita Musirawas
Cerita Camat di Musirawas yang Ikut Mendaftar Calon Kades, Mau Kapan Lagi Bangun Desa
Nama Camat Muara Lakitan H Sajudin Alisyahbana masuk sebagai calon kepala desa Desa Semeteh Kecamatan Muara lakitan. Ini kisahnya
"Kalau kades kan masyarakat banyak yang menentukan. Kita bisa tau kalau kita disenangi atau tidak disenangi orang itukan dari pilihan masyarakat.
Kalau banyak orang senang dengan kita, otomatis memilih kita, demikian pula sebaliknya," katanya.
Dikatakan, motivasi lainnya untuk nyalon kades adalah karena ikatan emosional dan mempererat silaturahmi dengan masyarakat.
Diceritakan, sebagai PNS dia punya gaji pensiun.
Isterinya, Hj Laila Ujro, juga merupakan seorang Pegawai KUA.
Empat orang anaknya juga sudah cukup mapan, dan keempatnya berprofesi sebagai dokter.
"Kalau untuk kehidupan saya pribadi sudah cukup. Isteri juga pegawai, anak empat orang dokter semua. Satu tugas di Tebing (Empat Lawang) sudah spesialis, satu dokter di RS Siti Aisyah, satu lagi dokter di Talang Rejo dan satu lagi masih Koas di Jambi. Menantu juga ada yang tugas di Polri," katanya.
"Tapi saya ingin mendekatkan keluarga dan anak-anak dengan desa. Biar tau seperti apa kehidupan desa, dan kalau saya di desa, anak-anak sesekali bisa pulang ke desa, kalau mereka ada rezeki bisa berbagi dengan kerabat-kerabat di desa. Ya intinya, kita jangan melupakan desa tempat asal kita," sambungnya.
Baca juga: Pilkades di Musirawas Bakal Diikuti 112 Desa, Panitia Sudah Buka Pendaftaran, Cakades Segera Daftar
Dituturkan, semasa kecilnya hidup di Desa Semeteh dengan kondisi penuh keprihatinan.
Saat masih berusia tujuh tahun, ayahnya meninggal dunia. Untuk menempuh pendidikan, dia harus berjuang keras. Bahkan, saat sekolah di SMP di Kota Lubuklinggau, dijalaninya sambil berjualan es keliling.
"Dulu saya serba kekurangan. Maka saya ingin memberikan motivasi kepada masyarakat desa saya, supaya dapat berkehidupan yang layak. Di desa juga banyak sarjana, bisa kita berdayakan bersama untuk membangun desa.
Jangan sampai orang tua habis uang kuliahkan anak jauh-jauh untuk jadi sarjana, tapi tidak ada manfaatnya," katanya.
"Tujuan kuliah jadi sarjana itu bukan hanya untuk jadi pegawai negeri saja. Tapi bagaimana kita bisa menciptakan lapangan kerja, berguna untuk masyarakat melalui karya-karya kita.
Kalau berdagang ya berdagang cara sarjana, dengan cara intelektual. Misalnya bisa bikin warung desa, keuntungan sisihkan 2,5 persen untuk wakaf. Kan bermanfaat, dan juga pasti berkat," sambungnya.
H Sajudin Alisyahbana lahir di Desa Semeteh Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musirawas 20 Maret 1963. Dia merupakan jebolan IAIN dan jadi sarjana tahun 1991.