Tersesat, Teriakan Tolong Buat Sopir Buru-buru Masuk Mobil, Baru Tahu Lokasi Tempat Buang Mayat
Beberapa menit setelah mobil mundur, tiba-tiba muncul longsor di depan mobil dan langsung menutupi jalan.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNSUMSEL.COM, TASIKMALAYA - Cerita sekeluarga tersesat di dalam hutan Gunung Putri, Desa Maniis, Kecamatan Cingambul, Majalengka, Jumat (12/2).
Banyak kejadian yang dirasa aneh oleh satu keluarga ini, terutama yang dirasakan sopir bernama Enjang (48).
Pengemudi mobil Avanza itu, mengaku tidak mengenal banyak kondisi jalan yang melintas di hutan Gunung Putri tersebut.
Terlebih ia melewati daerah tersebut pada tengah malam.
Ditambah lagi saat itu kabut cukup tebal yang membuat jarak pandang juga terbatas.
Ia bersama keluarganya tak punya firasat apa pun saat akan melewati wilayah hutan Gunung Putri tersebut hingga akhirnya mobil mereka tersesat.
Baca juga: Sekeluarga Tersesat Masuk Hutan, Sopir Seolah Melihat Jurang di Depan, Baru Sadar saat Ban Pecah
"Saya hanya dengar suara minta tolong waktu keluar mobil mau cek ban, tapi pas dengar suara begitu, saya buru-buru naik mobil lagi," katanya, Senin (15/2/2021).
Enjang juga baru tahu bahwa lokasi itu dulunya tempat pembuangan mayat penjahat yang terjaring operasi yang dikenal di masyarakat dengan sebutan "operasi petrus" tahun 80-an.
Enjang menceritakan, saat itu mobilnya tidak hanya tersesat, tapi juga mengalami ban pecah, bahkan nyaris tertimpa longsor.
Itu terjadi saat mobil Avanza yang mereka tumpangi berupaya balik arah di jalan sempit berbatu.
Setelah berhasil balik arah, salah satu ban mobil pecah akibat melindas batu tajam.
"Saya menghentikan mobil. Beberapa saat kemudian dimundurkan karena berada di posisi yang tidak pas untuk ganti ban," kata Enjang, saat ditemui di rumahnya di Jalan Panunggal, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Senin (15/3) sore.
Beberapa menit setelah mobil mundur, tiba-tiba muncul longsor di depan mobil dan langsung menutupi jalan.
"Saat longsor terjadi, saya segera mematikan lampu depan mobil agar tidak terlihat keluarga saya, untuk menghindari kepanikan," ujar Enjang.