Jawab Lirikan PKB, Raffi Ahmad Sebut Belum Kepikiran Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta
Jika memang sudah dikonfirmasi, kata dia, dirinya belum mengetahui akan menerima pinangan PKB untuk maju di Pilgub DKI Jakarta 2022 mendatang.
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Akhirnya Raffi Ahmad buka suara soal namanya yang dilirik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk jadi Calon Gubernur DKI Jakarta.
Diketahui, nama Raffi Ahmad disebut-sebut dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta.
Tak sendiri, politisi PKB pula sebut nama Agnez Monica atau Agnez Mo.
Raffi Ahmad pun buka suara terkait kabar dirinya diajukan dalam Pilgub DKI Jakarta dari PKB.
Menurut dia, pihak PKB belum menghubunginya terkait kabar tersebut.
"Belum, belum ada konfirmasi," kata Raffi Ahmad saat ditemui di Trans 7, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (15/2/2021) malam.
Jika memang sudah dikonfirmasi, kata dia, dirinya belum mengetahui akan menerima pinangan PKB untuk maju di Pilgub DKI Jakarta 2022 mendatang.
"Belum tahu sih," ucap suami Nagita Slavina ini.
Raffi Ahmad memastikan bahwa dirinya belum terpikir untuk terjun ke dunia politik dan belum ada rencana bergabung dengan PKB dalam Pilgub mendatang.
Baca juga: Tegas, Baim Wong Buka Suara Soal Namanya Muncul Dalam Hasil Survei Calon Gubernur DKI Jakarta
"Belum kepikiran dan belum pernah ada terbesit (terjun ke politik)," ujar Raffi Ahmad.
Sementara itu, PKB secara tak langsung dinilai sedang 'membunuh' proses rekrutmen dalam internal partainya.
Analis politik Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang Adib Miftahul mengatakan, hal ini merujuk kabar diliriknya Raffi Ahmad dan Agnes Monica sebagai unsur di luar partai.
Raffi Ahmad dan Agnez Mo dipertimbangkan diusung pada Pilgub DKI Jakarta 2024.
"Apa yang dilakukan PKB ini sesungguhnya malah secara tidak langsung pelan-pelan 'membunuh' rekrutmen dalam PKB itu sendiri," ujar Adib ketika dihubungi Tribunnews, Senin (15/2/2021).
Menurut Adib, banyak kader potensial, kompeten, dan berkeringat dalam partai.
Namun, mereka mudah dikalahkan dengan artis populer, apalagi yang memiliki dukungan finansial.
Fenomena ini juga didukung output parpol sekarang yang disebut Adib lebih dominan pada politik instan yaitu berujung pada ingin cepatnya meraih 'kue' kekuasaan.
"Karena kalau bicara kompetensi dalam hal politik, masih patut dipertanyakan soal kompetensi Raffi dan Agnes."
Baca juga: Cerita Hervina Guru Honorer Dipecat Suami Kepsek Gegara Unggah Gaji, Berjuang Lawan Tumor Payudara
"Membuat hiburan yang mengedukasi saja dalam bidangnya masih jauh dari bagus, ini malah di bidang lain," ucap Adib lagi.
Ketika PKB dan parpol lainnya masih menggunakan model perekrutan seperti melibatkan artis hingga anak pejabat, Adib memastikan nasib demokrasi berada di ujung tanduk.
"Demokrasi lebih dimaknai kepada business to business, sehingga yang terjadi juga banyak oligarki politik."
"Demokrasi hanya menjadi alat perebutan kekuasaan, tapi meninggalkan misi bagi kemaslahatan bagi rakyat yang semakin jauh," katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Bidang Sosial dan Kebencanaan DPP PKB Luqman Hakim mengatakan, PKB sudah berancang-ancang berkompetisi di Pilgub DKI Jakarta 2024.
PKB bahkan mempertimbangkan mengusung artis Raffi Ahmad dan Agnes Monica dari unsur luar partai.
Luqman mengatakan alasan partainya melirik Raffi dan Agnes karena keduanya memiliki empati kuat kepada rakyat jika menjadi pemimpin.
"Mereka berdua, Agnes dan Raffi, jika menjadi pemimpin akan punya empati yang kuat pada nasib dan kehidupan rakyatnya," ujar Luqman ketika dihubungi Tribunnews, Sabtu (13/2/2021).
Luqman menambahkan, Agnes Monica dinilai partainya mampu mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia, dengan go international sebagai musisi.
Pelantun lagu Tak Ada Logika itu juga dilihat sebagai sosok perempuan gigih, pekerja keras, dan pantang menyerah.
"Tempaan pengalaman kariernya akan menjadi modal penting untuk menjadi pemimpin penuh empati atas nasib dan kehidupan rakyat," tutur Luqman.
Sedangkan Raffi Ahmad, kata dia, salah satu artis yang mencapai popularitas dan kesuksesannya dari kerja keras, dan bukan dari jalan pintas yang menghalalkan semua cara.
PKB juga mempertimbangkan Raffi karena yang bersangkutan tergolong sebagai anak muda kreatif dan inovatif, serta tidak sombong meski berada dalam posisi puncak popularitas.
"Dalam keseharian, dia (Raffi) tetap menjadi manusia biasa."
"Terbukti di tempat-tempat keramaian dia melayani sapaan dan obrolan dengan para pengagumnya tanpa jarak," ujar Luqman.
Luqman menyatakan, nama Raffi Ahmad dan Agnes Monica masih kajian yang bersifat internal partai.
Partainya membutuhkan masukan dari masyarakat.
"Sebenarnya ini hasil kajian yang masih bersifat internal partai."
"Tapi tidak ada salahnya kalau sekarang kami sampaikan ke masyarakat."
"Kami butuh respons dan masukan masyarakat, terutama masyarakat DKI, mumpung masih jauh 2024," ujarnya.
Sebelumnya, Luqman Hakim ditanya pers mengenai isu Gibran Rakabuming Raka akan maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Isu itu mencuat saat ada kecurigaan pihak tertentu mengenai agenda terselubung Presiden Jokowi dan partai koalisi pemerintah.
Isu itu tentang menjadikan Gibran sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024, di balik keputusan penghentian revisi UU Pemilu dan pilkada.
Menurut Luqman, kecurigaan semacam itu terlalu spekulatif dan mengada-ada.