Nasib Miliaran Rupiah Uang Member Arisan Online di Palembang, Owner Belum Juga Tangung Jawab

 Ratusan member arisan online MLD Palembang masih terus berharap agar owner segara bertanggung jawab mengembalikan uang

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM/ARDI
Member melaporkan Owner Arisan Online ke SPKT Polda Sumsel, Selasa (9/2/2021). Korban ditengarai mencapai 300 orang dan bukan hanya berasal dari Kota Palembang. 

 
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Ratusan member arisan online MLD Palembang masih terus berharap agar owner segara bertanggung jawab mengembalikan uang mereka yang hingga kini tak kunjung dibayar. 

Tata (19) salah seorang member mengaku sudah mengalami kerugian akibat perbuatan owner yang diketahui berinisial MP. 

Dimana, hingga kini Tata merasa bahwa owner belum menunjukkan adanya itikad baik untuk menyelesaikan personal tersebut. 

"Ke saya sendiri, belum ada itikad baik. Tidak tahu sama member yang lain," ujarnya, Jumat (12/2/2021). 

Sebelumnya, MP selaku owner memang sempat melakukan pembayaran uang arisan terhadap Tata secara menyicil pada Desember lalu sebesar Rp. 800 ribu dan Rp.1,5 juta. 

Namun jumlah tersebut masih jauh dari total keseluruhan uang yang sudah ia setorkan selama mengikuti arisan. 

"Setidaknya saya berharap uang pokok saya segera dikembalikan. Jumlahnya sekitar Rp.11,3 juta lagi. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan kapan uang itu kembali," ujarnya.

Berdasarkan penghitungan kasar yang dilakukan para member, diduga  keseluruhan uang arisan yang mesti dibayar owner mencapai Rp.1,4 miliar. 

Dengan jumlah anggota yang mencapai ratusan orang. 

"Jumlah anggota di grup kami saja membernya sekitar 200 orang. Itu yang gabung di grup , tidak tahu diluarnya ada lagi atau tidak," ujarnya.

Tata mengatakan, sudah mulai merasa arisan online yang diikutinya bermasalah sejak November lalu. 

Di MLD Palembang, ia sendiri pernah ikut arisan dengan nominal bermacam-macam yaitu Rp.1,7 juta, Rp.4 Juta, Rp.20 juta. 

"Untuk arisan yang Rp.4 juta, saya sudah pernah narik. Sedangkan yang lainnya tidak ada kejelasan sampai sekarang," kata dia. 

Tak hanya itu, pada arisan online MLD Palembang, Tata juga bergabung dengan sistem yang dinamakan Duos. 

Dimana, dalam mekanisme aturan disana para member akan menyetor uang seperti biasa selayaknya pembayaran dalam arisan. 

Selanjutnya uang tersebut akan disalurkan oleh owner ke para peminjam. 

Dari sinilah salah satu penyebab timbul kecurigaan bila uang para member arisan digunakan dengan tidak tepat oleh owner sehingga terjadi kesulitan pengembalian uang seperti sekarang ini. 

"Tapi digunakannya untuk apa, jelas kami tidak tahu. Yang jelas, kalau memang benar perputarannya, tidak mungkin terjadi permasalahan seperti sekarang ini," ujarnya. 

Diketahui para member termasuk Tata sudah melaporkan kerugian yang mereka alami ke SPKT Polda Sumsel. 

Mereka berharap agar aparat kepolisian bisa menerapkan hukum pidana bila benar terbukti bahwa owner arisan MLD Palembang sudah melakukan tindak penggelapan. 

"Intinya bila memang polisi melihat ada unsur penggelapan, saya berharap supaya owner terus diproses hukum," katanya menambahkan. 

"Kami juga sampai saat ini masih menunggu janji owner yang bilang akan mengembalikan uang. Tapi kami tidak mau dicicil karena perbuatannya sudah sangat merugikan," katanya menambahkan. 
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved