Teror KKB di Intan Jaya Bukan Hanya Merongrong Kedaulatan NKRI, KKB Juga Kerap Rampas Dana Desa
Teror KKB di Intan Jaya Bukan Hanya Merongrong Kedaulatan NKRI, KKB Juga Kerap Rampas Dana Desa
TRIBUNSUMSEL.COM - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua tak henti-hentinya merongrong kedaulatan NKRI.
Situasi keamanan di Kabupaten Intan Jaya kurang kondusif karena aktivitas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah tersebut beberapa waktu terakhir.
Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengatakan, KKB kerap mengintimidasi kepala kampung atau desa. KKB, kata dia, meminta dana desa.
"Ada beberapa kepala desa mengakui kalau mereka diminta memberikan dana desa dan terpaksa memberikan dari pada mereka ditembak," kata Natalis saat dihubungi, Senin (8/2/2021).
Natalis tak mau menduga-duga untuk apa dana desa itu digunakan oleh KKB. Menurutnya, polisi lebih berwenang mengungkap hal tersebut.
"Tetapi apakah uang itu kemudian dibelikan senjata atau tidak, nah itu saya tidak tahu, itu urusannya aparat keamanan untuk telusuri," kata dia.
Namun, Natalis memastikan KKB yang berulah di Intan Jaya memakai senjata api. Ia pun heran KKB yang bergerilya di hutan bisa memiliki senjata api.
"Mereka memiliki senjata dan mengintimidasi masyarakat, kepala desa. Mereka itu merasa kuat karena memiliki senjata, lalu mereka dapat senjata dari mana," kata Natalis.
Polisi sering dapat laporan Menanggapi hal itu, Kapolres Intan Jaya AKBP I Wayan G Antara mendapat laporan mengenai perampasan dana desa yang dilakukan KKB.
Menurutnya, KKB selalu mengadang para kepala desa yang hendak kembali ke kampung setelah mengambi dana di Distrik Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya.
"Kalau dana desa dari dulu setiap dana desa keluar dia (KKB) selalu minta jatah, kalau tidak dikasih mereka tidak aman saat kembali ke kampungnya," kata Wayan.
Wayan menyebutkan, dana desa yang dirampas itu dipakai KKB untuk membeli senjata api dan amunisinya.
"Sebagian dari situ untuk membeli senjata, amunisi, itu sudah salah satu pemasukan KKB," ungkap Wayan.
Artikel ini telah tayang di Kompas