Perayaan Imlek Ditengah Pandemi, Ini Pesan Gubernur Sumsel
12 Februari merupakan Hari Imlek. Saat perayaan imlek biasanya warga Tionghoa ramai merayakannya. Ini pesan dari Gubernur Sumsel.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Saat perayaan imlek biasanya warga Tionghoa ramai merayakannya.
Namun dimasa pandemi ini Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menghimbau agar perayaan imlek dapat berjalan lebih sederhana demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Saya tidak melarang, bagi masyarakat yang mau merayakan Imlek, silahkan. Namun selama pandemi ini diharapkan momen Imlek dilakukan secara sederhana," kata Gubernur Sumsel Herman Deru, Selasa (9/2/2021).
Ia menjelaskan, momen Imlek adalah saat yang biasanya dipakai untuk silaturahmi.
• 2 Kue Best Seller Cocok Untuk Hantaran Imlek, Harga Mulai Rp 165 Ribu, Bisa Pesan di Sini
Hanya saja, selama pandemi ini diharapkan momen Imlek dilakukan secara sederhana dan tidak dilakukan di tempat terbuka.
"Silaturahmi silahkan, tapi jangan di tempat terbuka. Cukup di rumah masing-masing. Bagi yang ingin beribadah tidak apa-apa, boleh saja, namun tetap menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Herman Deru meminta agar semua kegiatan selama Imlek dilakukan dengan menekankan dan menerapkan 3M sesuai prokes yang ada seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
"Karenanya saya juga meminta kepada petugas keamanan, baik Polri, TNI dan PolPP untuk tetap memantau pelaksanaan Imlek dengan penerapan prokes," katanya.
Lalu terkait jika ada perayaan Imlek di hotel atau restoran menurutnya, pastikan kapasitas tempatnya.
• 30 Kata Mutiara Ucapan Tahun Baru Imlek 2021 dalam Bahasa Inggris, Bagikan Keluarga dan Atasan
Kalau normalnya gedung bisa berisi 500 orang, selama pandemi cukup diisi 200 orang saja. Ini sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.