Pengusaha Karismatik Tong Djoe Meninggal Dunia di Usia 95 Tahun di RSPAD Soeboro

Pengusaha Karismatik Tong Djoe Meninggal Dunia di Usia 95 Tahun di RSPAD Soeboro

Editor: Slamet Teguh
Kompas.com
Tong Djoe Meninggal Dunia 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kabar duka datang dari dunia usaha di Indonesia.

Pengusaha Karismatik Tong Djoe dikabarkan meninggal dunia.

Tong Djoe meninggal dunia diusia 95 tahun di RSPAD Soebroto

Tong Djoe merupakan pemilik perusahaan Tunas Group.

Tong Djoe merupakan pebisnis yang sudah menekuni bisnisnya sejak masa pemerintahan Orde Lama.

Tongpun memiliki bisnis kuat di perkapalan dengan basis di Singapura.

Tong sudah lama berbisnis multi bidang di Indonesia, terkhusus dengan pebisnis China. Saking dekat dengan pebisnis China, dia berperan menjembatani pembukaan kembali hubungan diplomatik Indonesia dengan China pada dasawarsa '90-an.

Indonesia dan China putus hubungan menyusul G 30S/PKI, pada awal pemerintahan Soeharto.

Sejumlah penghargaanpun diberikan atas segala usahanya tersebut.

BIODATA Ridwan Remin, Aksi Nekat Roasting Kelakuan Betrand Peto ke Sarwendah Dikecam Publik

Gisel Dikabarkan Segera Ditahan Karena Kasus Video Syur, Ini Tanggapan Mantan Istri Gading Marten

Diserang Novel Baswedan Atas Meninggalnya Maheer At Thuwailibi, Mabes Polri Akhirnya Angkat Bicara

Dikutip dari Kompas.id pejuang dan pengusaha Tong Djoe (94) wafat pada Selasa (8/2/2021) di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, tanpa banyak diketahui media masa.

Semasa hidup, Tong Djoe selain menjadi pelaku sejarah perjuangan era kemerdekaan 1945, juga mengembangkan bisnis semasa Orde Lama dan Orde Baru. Ia juga turut memperjuangkan pulihnya hubungan dua negara besar, Indonesia dan China, bersama Sukamdani Sahid Gitosardjono dan Mensesneg Moerdiono.

Semasa muda, Tong Djoe berjuang bersama AK Gani, Gubernur Sumatera Selatan di masa Perang Kemerdekaan Republik Indonesia (1945-1949), dengan menyelundupkan senjata untuk Republik Indonesia. Atas jasa tersebut, Pemerintah Republik Indonesia di masa Presiden BJ Habibie memberikan penghargaan Bintang Jasa Pratama tahun 1998.

Selanjutnya, Tong Djoe yang akrab dengan Ibnu Sutowo—pimpinan Pertamina—membuka usaha Grup Tunas di Tanjong Pagar, Singapura, tahun 1970-an, serta menjalin hubungan diplomasi publik yang baik antara Indonesia, Singapura, dan China.

Mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat China Soegeng Rahardjo yang dihubungi, mengatakan, Tong Djoe dan Sukamdani adalah ”duet maut” yang mampu memulihkan hubungan Jakarta-Beijing.

”Beliau berdua memiliki wawasan strategis dan menjalankan diplomasi publik yang efektif antara dua negara penting di kawasan. Pak Tong Djoe pun tidak mau kelihatan atas peran selama ini yang sangat strategis,” kata Soegeng, yang pernah menjadi diplomat di Amerika Serikat, Amerika Latin, Australia, dan Dubes di Afrika Selatan serta China.

Soegeng menambahkan, Sukamdani Sahid berhasil meyakinkan Presiden Soeharto, dan Tong Djoe menjadi jembatan ke pihak Beijing dalam langkah strategis memulihkan kembali hubungan diplomatik RI dan China yang sama-sama ikut menjadi motor Konferensi Asia Afrika 1955 bersama India dan Mesir.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved