Eks Jubir FPI, Munarman Ngamuk Saat Beri Penjelasan Dugaan FPI Terafiliasi Dengan ISIS
Eks Jubir FPI, Munarman Ngamuk Saat Beri Penjelasan Dugaan FPI Terafiliasi Dengan ISI
Ia menyebut kedatangannya ke Makassar bukan untuk menghadiri baiat teroris, meskipun bertepatan waktunya.
Munarman menolak menghentikan pemaparannya.
"Anda jangan memancing kemarahan saya. Nanti bahaya, Anda jangan mancing-mancing. Saya mau jelaskan fakta, Anda jangan potong-potong," Munarman memberi peringatan.
"Saya bertanya, Pak. Mohon maaf," jawab Anisha Dasuki.
Ia merasa tidak diberi kesempatan untuk mengklarifikasi di talkshow tersebut.
Munarman bahkan menuduh talkshow itu melakukan propaganda terhadap dirinya.
"Katanya mau baik-baik memberi kesempatan kepada saya untuk mengklarifikasi. Kalau begini caranya, ini propaganda namanya, iNews ini," tuduh Munarman.
"Kami konfirmasi, Pak Munarman, silakan," sahut presenter lainnya, Fandi Hasib.
"Justru itu, saya mau menjawab. Jangan dipotong-potong. Jawaban saya belum selesai sudah dipotong dipindahkan ke isu lain," tukas Munarman.
• Akhirnya Eks Sekum FPI, Munarman Beri Jawaban Usai Namanya Dikaitkan Dengan Teroris, Pakai 2 Hadis
• Penjelasan Polisi Atas Pengakuan Teroris di Makassar yang Lihat Sekum FPI Munarman Hadiri Baiat ISIS
Munarman Tanggapi Markas FPI Didatangi Intel Jerman
Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengomentari datangnya seorang staf Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman ke markas organisasi masyarakat (ormas) tersebut.
Dilansir TribunWow.com, diketahui seorang staf Kedubes Jerman menyambangi markas FPI yang terletak di Petamburan, Jakarta Pusat.
Terungkap kemudian staf tersebut bernama Suzanne Hol, seorang pegawai Badan Intelijen Jerman BND (Bundesnachrichtendienst).
Menanggapi fakta tersebut, Munarman menilai kasus penembakan enam laskar FPI sudah menjadi skandal intelijen berskala internasional, bukan sekadar isu politik.
"Dunia internasional mencium ada yang tidak beres dari sudut pandang dan kacamata intelijen," kata Munarman, dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (29/12/2020).