Berpotensi Besar Meninggal karena Covid-19, Lansia Mulai Divaksin Mulai Hari Ini
Berpotensi Besar Meninggal karena Covid-19, Lansia Mulai Divaksin Mulai Hari Ini
TRIBUNSUMSEL.COM - Para orang lanjut usia (lansia) akan menerima vaksin lebih cepat dari jadwal.
Sangat banyak orang dewasa di atas usia 65 tahun terpapar Covid-19 dengan cepat.
Komite Penasihat untuk Praktik Imunisasi atau ACIP, sebuah panel ahli independen yang menasihati Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), telah merekomendasikan agar orang yang tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang, serta mereka yang berusia 65 tahun ke atas, disertakan dalam tahap 1 program vaksinasi Covid-19.
Mengutip laman Veriwell Health, menurut CDC, orang dewasa yang lebih tua lebih mungkin membutuhkan perawatan daripada populasi umum ketika mereka tertular Covid-19.
• Blak-blakan Raffi Ahmad Sebut Yuni Shara Lebih Enak dari Nagita Slavina Dalam Urusan Ini, Parah
• Dua Pemuda Dari Kerinjing Ogan Ilir Ini Lihat Narkobanya Dibuang ke Closet
• Terkuak Pemicu Ayu Ting Ting Batal Nikah, Adit Jayusman Disebut Merasa Tak Dihargai Calon Istri?
Dibandingkan dengan orang dewasa berusia 18 hingga 29 tahun, orang dewasa yang berusia antara 65 hingga 74 tahun, lima kali lebih mungkin membutuhkan rawat inap dan 90 kali lebih mungkin meninggal karena Covid-19.
Hasil menjadi lebih buruk untuk setiap kelompok usia berikutnya
Menurut CDC, 65% kasus Covid-19 terjadi pada orang di bawah usia 50 tahun.
Namun, 95,4% kematian terjadi pada orang berusia 50 tahun ke atas.
Di Indonesia sendiri, mulai hari ini, Senin (8/2/2021) pemerintah akan melaksanakan vaksinasi nasional Covid-19 kepada kelompok masyarakat lansia.
Langkah vaksinasi terhadap lansia dilakukan setelah terbitnya izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap vaksin Sinovac untuk masyarakat usia di atas 60 tahun.
Dirangkum Grid.ID dari Kompas.com, adapun vaksinasi terhadap kelompok lansia ini dimulai dari mereka yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan (nakes).
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan, masyarakat lansia umum secara paralel akan diberikan vaksin setelah vaksinasi kepada nakes selesai dilakukan.
Menurut Budi, alasan didahulukannya tenaga kesehatan yang diberi vaksin adalah exposure atau paparan dari virus Covid-19 lebih besar kepada nakes.
“Memang diutamakan adalah tenaga kesehatan, tapi secara paralel kita akan mendata lansia-lansia di luar tenaga kesehatan untuk divaksinasi,” kata Budi melalui konferensi pers daring, Minggu (7/2/2021).
Adapun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 Sinovac untuk masyarakat usia lanjut dengan mempertimbangkan hasil uji klinis fase 2 di Cina dan fase 3 di Brasil terhadap Sinovac.