Berita Palembang

Lari Dari Kejaran SatPol PP Saat Razia, Manusia Silver di Palembang Terjun ke DAM, Netizen Geram

Jadi disini kita tegaskan, bukan kita yang nyemplungkan. Tapi dia yang sengaja menyemplungkan dirinya sendiri untuk menghindari kejaran petugas

TRIBUN SUMSEL/SHINTA DWI ANGGRAINI
Tangkap layar rekaman seorang manusia silver yang nekat terjun ke DAM di Jalan Radial Palembang demi menghindari razia satpol PP, Jumat (5/2/2021) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Seorang manusia silver di Kota Palembang nekat menceburkan diri ke aliran DAM Jalan Radial Simpang DPRD Provinsi untuk menghindari kejaran petugas Satpol PP yang menggelar razia, Jumat (5/2/2021).

Kejadian ini diduga direkam oleh seorang warga yang berada di lokasi kejadian hingga akhirnya tersebar luas di sosial media.

Dalam video yang beredar tampak beberapa petugas Satpol PP sedang memberikan imbauan supaya manusia silver itu segera naik ke permukaan.

Namun, pria yang tampak ketakutan itu seperti enggan menuruti kehendak petugas meski banyak warga sekitar yang menyaksikannya berada di dalam air.

Sontak saja, kejadian ini menarik perhatian netizen di sosial media.

Banyak yang menyayangkan kejadian seperti dalam rekaman tersebut.

Mayoritas netizen menaruh simpati kepada manusia silver "nahas" itu dan menganggap tindakan petugas Satpol PP sudah melewati batas.

"Ya Allah kasian nyo," tulis pemilik akun @_vithashabara.

"Itu bapak-bapak yang tua itu ya. Kasihan lihatnya," tambah akun @risky.wuland12 bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia.

"Kenapa mesti dikejar sampai nyebur sungai itu, perasaan dia minta tidak maksa," timpal pemilik akun @0zak_86 yang juga diartikan dalam bahasa Indonesia.

Dituduh Gores Motor, Remaja Pria 15 Tahun di Palembang Dianiaya Tetangga, Rambut Dijambak & Diseret

Kebakaran di Kancil Putih Palembang, 5 Penghuni Rumah Sedang Tidur, Berhamburan Selamatkan Diri

Saat dikonfirmasi tribunsumsel.com, Kasat Pol PP Sumsel, Aris Saputra tak menampik adanya kejadian sebagaimana yang tersebar luas saat ini.

Namun secara tegas ia membantah ada untuk kekerasan dalam razia yang dilakukan petugas Satpol PP.

"Jadi disini kita tegaskan, bukan kita yang nyemplungkan. Tapi dia yang sengaja menyemplungkan dirinya sendiri untuk menghindari kejaran petugas," ujarnya.

Aris mengatakan, tindakan sengaja terjun ke sungai atau DAM adalah salah satu modus yang biasa dilakukan oleh beberapa target penertiban Satpol PP.

Seperti dalam kejadian ini, manusia silver yang terjun ke air itu, dikatakan Aris adalah pemain lama dan kerap melakukan hal serupa untuk menghindari kejaran petugas.

"Memang modus dia seperti itu, nyemplung ke DAM untuk lari dari petugas. Jadi kalau dikejar (petugas) dia selalu masuk ke sungai itu. Dia juga orang yang sama yang selalu lari ke sungai saat razia. Karena juga dia warga sekitar sana," ungkapnya.

Sempat menolak untuk naik ke permukaan, manusia silver yang diketahui berinisial AR (45) itu akhirnya bersedia menurut imbauan petugas setelah dibujuk keluarganya.

Saat ini AR sudah berada di kantor Satpol PP untuk menjalani pembinaan.

"Modusnya minta uang ke pengendara memang jadi manusia silver. Tapi di badannya itu juga bukan cat, melainkan sejenis lulur. Cara dia cari uang memang seperti itu, namanya juga pemain lama," ujarnya.

Terkait banyaknya komentar netizen yang menyayangkan sikap Satpol PP dalam hal ini, Aris mengatakan bahwa hal itu adalah sesuatu hal yang wajar.

"Komentar itu tidak masalah, justru kami berterima kasih artinya itu bentuk perhatian dari masyarakat," ujarnya

"Namun kami juga perlu meluruskan bahwa tugas kami ini tidak dengan kekerasan. Malah mereka ini kita mandikan, keluarganya kami bawa kesini untuk selanjutnya kami bina dengan baik," katanya menambahkan.

Beberapa hari terakhir, petugas gabungan Satpol PP Sumsel dan Kota Palembang memang rutin menggelar razia maupun penertiban.

Aris berujar, hal itu sengaja dilakukan untuk menciptakan kondisi yang aman, nyaman dan tentram di Kota Palembang selaku etalase provinsi Sumsel.

"Niat kita adalah pemerintah hadir untuk menertibkan serta membina ketertiban. Kegiatan seperti ini (razia dan penertiban) adalah kegiatan rutin untuk menciptakan ketentraman dan ketenangan di tengah masyarakat," ujarnya.

Ikuti Kami di Google Klik

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved