Berita Musi Rawas

Kisah Inspiratif, Toyeb Rakembang Anggota DPRD Sumsel Politisi PAN, Pernah Jadi Sopir Angkot

Politisi PAN ini jebolan IAIN Imam Bonjol Padang Sumbar ini menempuh jalan berliku. Bahkan dia pernah jadi sopir angkot.

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/AHMAD FAROZI
Toyeb Rakembang Anggota DPRD Sumsel Politisi PAN pernah jadi sopir angkot. 

Selepas mondok, dia melanjutkan pendidikan di IAIN (sekarang UIN) Imam Bonjol Padang Sumbar pada tahun 1994. Selama kuliah, dia aktif dibeberapa organisasi kampus, seperti di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Masa kuliah ini dijalaninya selama kurang lebih enam tahun. Pada tahun 2000 dia selesai kuliah dengan menyadang gelar Sarjana Agama (SAg). Selepas kuliah dia pun pulang kampung.

Di sinilah kehidupannya kembali ditempa. Selepas menempuh pendidikan, dia harus masuk ke dunia yang berbeda. Tuntutan untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan, apalagi dengan labelnya sebagai Sarjana Agama (SAg) harus dia jalani. Sebab, bagi "orang kampung" seorang sarjana harus serba bisa.

Namun, dari pengalamannya selama merantau, membuatnya tak mudah putus asa dan terus aktif.

Dia tak mau berpangku tangan. Berbagai kegiatan dilakukannya untuk mengisi hari-harinya. Mulai dari kerja serabutan, aktif di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan berkumpul dengan orang-orang gerakan serupa.

Sampai menjadi sopir angkutan kota (angkot) pun dia jalani dan tergabung dalam Forum Sopir Angkot Megang (FSAM). Dia juga pernah mengajar SMP, SMA dan STM di Yayasan Budi Utomo Lubuklinggau sekitar satu tahun. Kehidupan seperti ini dijalaninya lebih kurang 4-5 tahun.

Sembari kerja serabutan, dia kemudian mulai memasuki dunia politik dengan aktif di DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Musirawas. Dan pada tahun 2004, dia ikut mencalonkan diri sebagai anggota legislatif (nyaleg) di Kabupaten Musirawas dari partai PAN untuk periode 2004 - 2009.

Meski tak berhasil di awal, namun ditengah perjalanan, dia berhasil duduk sebagai anggota DPRD Pengganti Antar Waktu (PAW) dari PAN pada tahun 2007, menggantikan rekan se partainya. Dia duduk sebagai anggota dewan Kabupaten Musirawas sampai habis masa jabatannya tahun 2009.

Dan pada tahun 2009, dia kembali mencalonkan diri sebagai anggota dewan, masih dari partai PAN dan kembali berhasil. Dia dilantik kembali sebagai anggota dewan Musirawas untuk periode 2009 - 2014 yang dijabatnya sampai akhir masa jabatan.

Pada periode selanjutnya, dia kembali nyaleg dari partai PAN. Dan "tuahnya" kembali terlihat. Untuk yang ketiga kalinya, dia kembali berhasil duduk sebagai anggota DPRD Musirawas periode 2014 - 2019.

Bahkan, dia sempat menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua I DPRD Musirawas, karena perolehan suara partainya terbanyak kedua di legislatif.

Namun, jabatan sebagai Wakil Ketua I ini hanya berlangsung sekitar kurang lebih satu tahun. Karena ketika terjadi pemekaran Kabupaten Muratara dari kabupaten induk Musirawas maka anggota dewan asal Muratara yang duduk di DPRD Musirawas pindah jadi anggota DPRD Kabupaten Muratara.

Hal ini berpengaruh terhadap perolehan suara partai politik di DPRD Musirawas. Dimana, partai PAN tak lagi menjadi partai dengan perolehan suara terbanyak kedua, tapi digantikan oleh partai lain. Sehingga dia kemudian menjadi anggota biasa, tak lagi pimpinan dewan.

Menjabat sebagai anggota DPRD Musirawas untuk periode yang ketiga kalinya ini, tak dijalaninya sampai berkahir masa jabatannya. Karena, pada tahun 2018, dia mencoba peruntungan lain. Yaitu, mencalonkan diri sebagai Calon Walikota Lubuklinggau.

Dia pun mundur sebagai anggota DPRD Musirawas dan maju mencalonkan diri sebagai Walikota Lubuklinggau dari jalur independen, berpasangan dengan Sofyan sebagai Calon Wakil Walikota.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved