Dibunuh Bersama Istri, Anak dan Cucu, Mengenal Sosok Dalang Ki Anom Subekti, Seniman Serba Bisa
Sebab, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP). Pada jasad korban ada luka lebam dan darah yang keluar dari tubuh korban.
5. Anaknya dijadikan dalang
Ki Gondrong menyebut, Anom Subekti juga memperhatikan regenerasi seniman tradisional.
Putranya yang bernama Danang ia didik menjadi dalang profesional juga.
Selain itu, di padepokannya ia juga mengajari anak-anak seni pedalangan dan karawitan.
Ki Gondrong tak habis pikir apa motif pelaku yang tega membunuh Anom Subekti beserta istri, anak, dan cucunya.
“Sampai sekarang saya masih terkejut, apa kira-kira motif pelaku," katanya.
6. Dermawan
Ki Gondrong menyebut Ki Anom Subekti dekat dengan semua orang dan sangat dermawan.
Mengenai kedermawanan almarhum, Ki Gondrong punya beberapa cerita.
Satu di antaranya ialah, di awal karir mendalangnya dulu, ia pernah dipersilakan memakai gamelan dan perlengkapan pertunjukan wayang milik almarhum tanpa harus membayar biaya sewa.
"Dulu tahun 90-an sebelum reformasi, saya mulai sering tampil mendalang. Waktu tarif nanggap saya cuma Rp 600 ribu sudah komplit berikut segala peralatan dan krunya. Saya lihat gamelan punya Pak Bekti dan ingin memakainya.
Pak Bekti lalu tanya, saya jawab bahwa saya tidak mampu menyewanya karena tarif nanggap saya kecil.
Tapi saya dipersilakan pakai tanpa perlu bayar sewa, saya cuma diminta mengupah tenaga yang menata peralatan gamelan," terang ki Gondrong.
Ia menambahkan, dirinya juga pernah membeli peralatan gamelan dari almarhum, namun uangnya masih kurang. Namun almarhum tidak mempermasalahkannya.
"Silakan tanya ke seniman lain, saya yakin semua punya kesan sama pada almarhum.
Makanya saya kaget, motif pelaku apa, padahal Pak Bekti orang baik. Lebih kagetnya lagi, kenapa istri, anak, dan cucunya ikut dibunuh," tandas dia.