Beda Nasib AHY dan Gibran Rakabuming di Dunia Politik, Meski Sama-sama Jadi Putra Presiden
Beda Nasib AHY dan Gibren Rakabuming di Dunia Politik, Meski Sama-sama Jadi Putra Presiden
TRIBUNSUMSEL.COM - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gibran Rakabuming saat ini terus fokus terlibat dalam dunia politik.
Meski sama-sama menjadi anak presiden.
Namun, jalan politik yang dilalui keduanya dirasa sangat berbeda.
Keduanya merupakan putra presiden RI yang sama-sama pernah maju di Pilkada. Namun "nasib politik" keduanya berbeda.
Pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017, AHY -putra pertama dari Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)- maju di Pilkada 2017 berpasangan dengan Sylviana Murni.
Keputusannya maju di Pilkada ketika itu mengejutkan banyak pihak. Bagaimana tidak? AHY diprediksi bakal memiliki karier militer yang cemerlang. Namun, ia yang kala itu berpangkat mayor, justru memilih mundur dari TNI.
Banyak kalangan menyayangkan keputusan tersebut, apalagi, AHY dalam Pilkada itu kalah dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Pasca-kekalahan itu, AHY kini meneruskan kepemimpinan sang ayah sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Belakangan, nama AHY kembali diperbincangkan seusai dirinya mengungkap adanya pihak yang ingin mengkudeta Partai Demokrat.
Dalam konferensi pers yang disampaikan Senin (1/2/2021), AHY mengungkapkan ada gerakan politik yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa melibatkan pejabat lingkaran Presiden Jokowi.
AHY menyebut, informasi ini didapatkannya setelah ada laporan dari pimpinan dan kader Demokrat, baik tingkat pusat maupun cabang.
"Adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, yang tentu mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat," kata AHY dalam jumpa pers tersebut.
Isu adanya kudeta tersebut muncul diduga karena kegagalan AHY di Pilkada DKI Jakarta pada 2017 lalu.
Dikutip dari Kompas.com, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai, munculnya manuver politik untuk mengganti kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat diakibatkan oleh dua kegagalan putra Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) itu.
• Demokrat Sayangkan Sikap Presiden Jokowi Tak Tanggapi Surat AHY : Pak Moeldoko itu Orang Istana
• Rachland Sebut Presiden Jokowi Mau Cuci Tangan, Istana Enggan Balas Surat Demokrat Terkait Kudeta
• Ketegasan Presiden Jokowi Enggan Balas Surat AHY Terkait Isu Kudeta Demokrat : Tidak Perlu Dijawab
• Ini Bukti Kecintaan Marzuki Alie Kepada Demokrat Meski Enam Tahun Tak Jadi Pengurus
Kegagalan pertama, sebut Qodari, yaitu saat AHY mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta saat Pilkada DKI 2017 lalu.