Biodata Abu Janda Alias Permadi Arya Dipolisikan KNPI, As Ad Said Ali Sebut Abu Janda Penyusup di NU

Saat Permadi Arya sedang jadi sorotan, mungkin banyak yang bertanya-tanya, kenapa sih dia menggunakan nama lain atau alias Abu Janda?Alasan Permadi m

Editor: Moch Krisna
Instagram Permadi Arya
Biodata Permadi Arya Alias Abu Janda, Disebut Penyusup NU 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Nama Permadi Arya mulai dikenal beberapa tahun belakangan setelah muncul sebagai penggiat media sosial.

Dirinya jadi populer setelah  berdebat dengan Ustaz Felix terkait bendera panji rosuluallah dan bendera HTI.

Di tayangan ILC TV One tersebut Ustaz Felix membungkam Permadi Arya.

Tak hanya itu perseteruan Permadi Arya juga sempat berseteru dengan sejumlah tokoh Nasional lainnya.

Berikut Biodata Singkat Abu Janda alias Permadi Arya

Nama Lengkap : Permadi Arya alias Heddy Setya Permadi

Nama Beken : Abu Janda

Orang Tua : HM Sudjatna (alm), Lina Herlin

Tanggal Lahir : 14 Desember 1973, Jawa Barat

Asal : DKI Jakarta

Moto : Nervos Belli Pecunian (War Is Business)

Alasan Pakai Nama Abu Janda

Saat Permadi Arya sedang jadi sorotan, mungkin banyak yang bertanya-tanya, kenapa sih dia menggunakan nama lain atau alias Abu Janda?

Alasan Permadi memilih nama alias yang nyentrik pernah diungkap.

Berawal ketika menjadi narasumber talkshow Indonesia Lawyers Club atau ILC pada tahun 2017 lalu.

Saat itu, selain Permadi, turut menjadi narasumber adalah penceramah Felix Siauw.

Felix yang sering berlawanan dengan Permadi, dalam kesempatan itu, bertanya apa sebenarnya arti dari nama Abu Janda dan kenapa nama itu dipilih.

“Ini Abu Janda berarti bapaknya Janda ya?” ujar Felix.

Lalu bagaimana ceritanya nama Permadi Arya menjadi Abu Janda?

Di akun Facebooknya terdapat sedikit informasi soal asal muasalnya nama itu.

Rupanya Abu Janda adalah tokoh fiksi yang dibuat oleh Permadi Arya pada Desember 2014.

Ini adalah nama plesetan dari nama teroris ISIS asal Malang, Indonesia, Abu Jandal Al Indonisiy.

Belakangan Abu Jandal diberitakan tewas di medan tempur di Suriah. Oleh simpatisan ISIS, Abu Jandal salah satu idola yang syahid di medan perang untuk keyakinannya.

Hal ini dilakukan Permadi sebagai respon atas video ancaman Abu Jandal kepada TNI.

Permadi mengaku sebagai Muslim Sunni yang cinta keberagaman.

"Saya Muslim Sunni. Saya cinta non-muslim, non-pribumi, muslim syiah, dan Indonesia," begitu pesan dalam foto profilnya.

Sebagai bentuk perlawanan kepada ISIS, Abu janda kemudian membuat sejumlah video parodi.

Salah satu videonya berjudul, ‘Ancaman ISIS terhadap KPI’.

Dalam video parodi itu Permadi alias Abu Janda menirukan gaya Abu Jandal.

"Ketahuilah, bahwa tentara-tentara film India menunggu kalian dari Inspektur Vijay, Sanjay Dutt, sampai Amitabh Bachchan," seru Abu Janda.

Rupanya Permadi alias Abu Janda mengolok-olok ISIS dengan menyebut sejumlah tokoh film India (Bollywood).

Permadi Arya memang tampaknya memiliki kegemaran kepada film-film Bollywood.

Alasan ini pula yang menggunakan gelar al-Boliwudi di belakang namanya.

Dan untuk meyakinkan jika dia muslim ia pun menambahkan gelar 'ustad' di depannya.

Tapi permadi akhirnya mengakui jika dirinya bukan ustadz.

Disebut Penyusup dalam NU

Abu Janda alias Permadi Arya terus jadi sorotan publik beberapa waktu belakangan ini.

Setelah dijerat kasus rasisme diduga terhadap Natalius Pagai, Permadi Arya membuat marah umat islam dengan ucapannya.

Ya Permadi Arya sempat menyebut Islam sebagai agama arogan dalam salah satu postingannya.

Sontak hal ini membuat banyak tokoh agama memberikan teguran keras kepada

Mantan Wakil Ketua Umum PBNU, KH. As’ad Said Ali, angkat bicara terkait sosok Permadi Arya alias Abu Janda yang saat ini tengah ramai diperbincangkan publik.

Seperti diketahui, Abu Janda kerap melontarkan pernyataan kontroversial melalui akun media sosial Twitter pribadinya. 

Baru-baru ini, Abu Janda dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh KNPI karena diduga melakukan ujaran rasisme kepada mantan komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.

Selain itu, Abu Janda juga sempat mengatakan melalui media sosial pribadinya bahwa Islam merupakan agama yang arogan.

Menanggapi tindakan kontroversial yang kerap dilakukan Abu Janda, As’ad Said Ali menceritakan pengalamannya yang mencari tahu siapa sosok Abu Janda sebenarnya. 

Ketika masih menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat Anshor beberapa tahun lalu, As’ad Said Ali mempertanyakan kepada pimpinan GP Anshor tentang Abu Janda.

Itu dilakukannya setelah Abu Janda berbicara tentang Nahdlatul Ulama (NU) di televisi yang dianggap As’ad Said Ali ngawur. 

Menurut dia, Abu Janda merupakan penyusup ke dalam organisasi GP Anshor atau NU. Karena itu, dia kemudian menelusuri Abu Janda yang bisa mengikuti pendidikan kader Anshor atau Banser.

“Kesimpulan saya dia (Abu Janda) penyusup ke dalam Anshor/NU, sehingga perlu ditelusuri kenapa bisa ikut pendidikan kader Anshor/Banser,” kata As’ad dikutip dari pernyataannya di akun media sosial Facebook pribadinya pada Sabtu (30/1/2021).

Dari penelusurannya itu, As’ad menemukan fakta bahwa Abu Janda ternyata tidak memiliki rekomendasi dari cabang atau wilayah Anshor/Banser sesuai dengan persyaratan untuk diterima sebagai peserta kaderisasi.

“Ia (Abu Janda) diterima atas rekomendasi seorang tokoh NU,” ucap As’ad.

Meski tak menyebut nama, menurut As’ad, tokoh NU yang merekomendasikan itu mempunyai pertimbangan dengan prasangka baik dan tidak memeriksa latar belakang Abu Janda.

“Saya kira dengan pertimbangan prasangka baik dan tidak mengecek latar belakang siapa sebenarnya Abu Janda,” ujarnya.

As’ad mengatakan, Abu Janda sebenarnya telah ditegur untuk tidak bicara tentang NU atas nama Anshor. 

Namun demikian, yang jadi persoalan Abu Janda sudah terlanjur memakai seragam Banser NU di media, sehingga publik menyangka Abu Janda merupakan bagian dari NU. 

“Padahal, fikrah dan akhlaknya bukan pengikut aswaja,” ujarnya.

Lebih lanjut, As’ad mengatakan, tindakan provokasi Abu Janda selama ini telah menimbulkan kerusakan yang cukup besar di lingkungan NU.

Bahkan, beberapa pondok pesantren merasa terusik. Tak hanya itu, ada juga yang menjauhi (mufarakah) dari struktur NU. Hal ini terjadi di daerah sekitar Bogor, Jawa Barat.

“Ini karena apa yang disampaikan oleh Abu Janda bertolak belakang dengan fikrah an Nahdliyah,” ujarnya.

As’ad menduga ada orang-orang lain di luar sana seperti Abu Janda yang berpura-pura membela NU melalui media sosial.

“Saya mensinyalir ada abu janda-abu janda yang lain yang berpura pura membela NU melalui medsos , tetapi sesungguhnya musang berbulu domba,” ujarnya.

Karena itu, sebagai warga Nahdliyin, As’ad menyarankan agar PBNU bersikap tegas terhadap Abu Janda karena memanfaatkan nama besar NU untuk kepentingan pribadi.

“Sudah saatnya PBNU secara resmi bersikap tegas terhadap Abu Janda. Dia (Abu Janda) memanfaatkan nama besar NU untuk kepentingan pribadi yang kalau dibiarkan akan merusak keutuhan NU,” kata As’ad.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved