Daftar 10 Surga Tersembunyi Baru yang Diperkenalkan Kemenparekraf, Disebut Sandiaga Uno Sangat Indah
10 Tempat Surga Tersembunyi Baru yang Diperkenalkan Kemenparekraf, Disebut Sandiaga Uno Sangat Indah
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Wisata alam dan budaya tentu memang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Di Indonesia, sejumlah destinasi wisata ini sudah sangat terkenal.
Kini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) akan memperkenalkan 10 desa dan kawasan wisata di tanah air melalui virtual tour.
Menparekraf/Kepala Bekraf Sandiaga Uno mengatakan 10 desa dan kawasan wisata ini sebelumnya telah melewati proses kurasi hingga akhirnya terpilih.
Dalam program yang disebut 'Virtual Indonesia: Surga Yang Tersembunyi' ini, ia menekankan Kemenparekraf mengusung konsep pentahelix dengan menggabungkan sinergi antara pemerintah, akademisi, pengusaha, masyarakat atau komunitas, serta media.
Kementeriannya, kata Sandiaga, tidak hanya menggandeng Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), namun juga pegiat pariwisata dan ekonomi kreatif Traval.co serta CAVENTER Indonesia.
10 desa dan kawasan wisata yang telah dikurasi itu terdiri dari;
1. Desa Pulau Baguk, Kepulauan Banyak di Aceh Singkil
2. Desa Belibak - Kepulauan Anambas di Kepulauan Riau
3. Desa Karang Duwur - Kabupaten Kebumen di Jawa Tengah
4. Desa Wisata Nanas Madu - Kabupaten Pemalang di Jawa Tengah
5. Kawasan Adat Bayan - Lombok Utara di Nusa Tenggara Timur (NTT)
6. Kawasan Kabola - Alor di NTT
7. Kampung Aisandami - Teluk Wondama di Papua Barat
8. Kawasan Bajo Mola - Wakatobi di Sulawesi Tenggara
9. Desa Ngilngof - Kepulauan Kei di Maluku Tenggara
10. Desa Sebujit - Bengkayang di Kalimantan Barat
Dari 10 desa maupun kawasan wisata yang akan diperkenalkan ke publik melalui virtual tour itu, Sandiaga mengaku belum pernah menyambangi 5 desa.
"Wah saya belum pernah ke sini (ke Belibak di Kepulauan Riau), belum juga saya ke sana (Aisandami di Papua Barat), belum ke sana (kawasan Kabola - NTT)," ujar Sandiaga, dalam konferensi pers virtual 'Virtual Indonesia: Surga Yang Tersembunyi', Rabu (27/1/2021).
Ia juga menyebutkan Desa Ngilngof di Kepulauan Kei yang menurutnya sangat indah, tapi ia belum memiliki kesempatan melipir ke sana.
Selain itu, Sandiaga juga menyebut belum pernah mengunjungi Bajo Mola di Wakatobi, ia bahkan menyebut nama mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang sempat menjanjikannya pergi ke kawasan wisata itu.
"Nah (Ngilngof) ini cantik sekali Kepulauan Kei ini, saya sudah berapa kali melihat gambarnya, (Bajo Mola) ini dijanjiin Bu Susi Pudjiastuti tapi nggak kejadian-kejadian," kata Sandiaga.
Sedangkan untuk desa dan kawasan wisata lainnya, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengaku sudah pernah singgah.
"Udah pernah juga ke sana (Bayan di NTT), saya baru dari (kawasan wisata Nanas Madu) sana sebelum Covid," jelas Sandiaga.
Lalu Sandiaga juga tidak lupa menyapa dan mengucapkan terima kasih kepada warga Desa Karang Duwur di Kebumen.
"Nggeh, maturnuwun sangat, teman-teman di Karang Duwur," ucap Sandiaga.
Ia kemudian mengajak seluruh masyarakat untuk menyaksikan virtual tour 10 desa dan kawasan wisata ini melalui kanal Youtube Pesona Indonesia, agar mereka bisa menambah wawasan mengenai kebudayaan dan pariwisata tanah air serta meningkatkan kecintaan terhadap destinasi wisata yang ada di dalam negeri.
"Diharapkan dengan dilaksanakannya tour virtual ini, masyarakat dapat berkesempatan untuk mengenal lebih dalam lagi, lebih baik lagi, lebih luas lagi, apa itu desa wisata dan kebudayaan lokal Indonesia yang keren," kata Sandiaga.
Kemenparekraf pun menargetkan 244 desa wisata maju, mandiri dan tersertifikasi pada 2024 mendatang.
Hal ini sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan.
"Targetnya hingga tahun 2024 menjadikan 244 desa wisata maju mandiri dan tersertifikasi, desa wisata berkelanjutan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024," jelas Sandiaga.
Ia menambahkan, masih ada tantangan lainnya yang dihadapi Kemenparekraf yakni meningkatkan jumlah desa dan kawasan wisata yang bisa diberdayakan untuk mengembangkan ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif nasional.
"Malah challenge (tantangan) kita adalah meingkatkan jumlah desa wisata yang bisa kita sentuh dan bisa kita berdayakan," kata Sandiaga.
Sandiaga kemudian menekankan bahwa Kemenparekraf akan terus menggandeng banyak pihak, termasuk masyarakat atau komunitas untuk mewujudkan ekosistem pariwisata berkelanjutan.
"Kolaborasi mengembangkan desa wisata ini akan terus dilakukan," ujar Sandiaga.
Suami dari Nur Asia ini menyebut pengembangan desa wisata dapat menjadi jawaban dari tantangan wisata berkelanjutan.
Menurutnya, potensi ini dapat dikembangkan melalui peningkatan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) serta ekonomi kreatif warga di desa tersebut.
"Desa wisata yang berbasis komunitas atau community based tourism juga dapat menjadi jawaban atas tantangan wisata berkelanjutan, dengan meningkatkan kapasitas Sumber daya manusia dan ekonomi masyarakat lokal sekitarnya yang terlibat," tutur Sandiaga.
Ia pun menilai pengembangan ekosistem desa wisata ini memiliki potensi yang sangat baik di masa depan.
Meskipun saat ini masih dalam masa pandemi virus corona (Covid-19), namun ia optimis akan lahir 244 desa wisata yang maju, mandiri dan tersertifikasi pada 2024.
"Karena itulah Kemenparekraf mendukung pengembangan desa wisata di seluruh Indonesia, kita dukung all out ya desa wisata," kata Sandiaga.
Sandiaga menekankan bahwa pemerintah melalui Kemenparekraf mengusung konsep pentahelix untuk mengembangkan ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif.
Konsep ini menggabungkan sinergi antara pemerintah, akademisi, pengusaha, masyarakat atau komunitas serta media.
"Ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif ini harus terus dikembangkan dengan konsep kolaborasi pentahelix," jelas Sandiaga.
Dalam upaya mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif ini, Kemenparekraf pun turut menggandeng Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Serta Asosiasi Desa Wisata Indonesia (ASIDEWI) hingga pegiat pariwisata dan ekonomi kreatif seperti Traval.co dan CAVENTER Indonesia.
"Kami bekerja sama dengan ASIDEWI maupun Kemendes. Yang paling penting ini seperti Traval.co, CAVENTER adalah pegiat ekonomi pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga.
Melalui kolaborasi ini, kata Sandiaga, Kemenparekraf akan memperkenalkan 10 desa dan kawasan wisata potensial melalui virtual tour.
"Nah hari ini terobosan Kemenparekraf yang terbaru dalam memperkenalkan desa wisata adalah berkolaborasi dengan Traval.co dan CAVENTER. Bersama-sama kami akan melaksanakan tour virtual 10 desa dan kawasan wisata yang tersebar di seluruh Indonesia," tegas Sandiaga.
Ia menambahkan, 10 desa dan kawasan wisata potensial ini tersebar mulai dari ujung Barat hingga ujung Timur Indonesia.
"Dari wilayah Indonesia Barat hingga Indonesia Timur, kegiatan ini dinamakan 'Virtual Indonesia: Surga Yang Tersembunyi, The Hidden Heaven," ucap Sandiaga.
Virtual tour ini akan ditayangkan secara daring di kanal youtube Pesona Indonesia, setiap Sabtu dan Minggu, mulai 30 Januari hingga 28 Februari 2021, pukul 10.00 WIB.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kemenparekraf Pekan Ini Perkenalkan 10 Desa dan Kawasan Wisata Lewat Kanal Youtube Pesona Indonesia.